webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · 青春言情
分數不夠
201 Chs

Adik Kakak

Suhu tubuh Dinda saat ini adalah tiga puluh sembilan derajat celcius. Tentu saja angka tersebut membuat bi Ningsih panik lantaran Dinda sudah tak merespon dirinya saat diajak bicara. Namun, Fera mencoba menenangkan bi Ningsih agar situasi tak semakin panik. Ditambah lagi, saat ini sedang ada kedatangan teman-teman Dinda yang sedang menjenguk. Mereka juga jadi ikut panik. Tak terkecuali Devin, meskipun ia juga sebenarnya sedang sakit, tapi ia adalah orang kedua setelah bi Ningsih. Ia bahkan sempat terperanjat saat bi Ningsih berteriak. Ia pun mencoba berlari kecil ke kamar Dinda namun apa daya, tubuhnya terlalu lemah untuk berlari. Konidisinya saat ini juga sedang drop.

Saat ini, Fera sedang membawa Dinda ke dokter terdekat. Kebetulan, Daffa juga sudah pulang kerja jadi memudahkan dirinya untuk mengantar Dinda ke dokter.

"Dinda, sabar ya? Kita lagi menuju dokter," ujar Fera menenangkan putrinya tersebut.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者