webnovel

KEPUTUSAN FATAL

Keesokan Harinya . . .

Ruangan Jendral dipenuhi oleh beberapa Orang yang sedang berdebat tentang pergantian pemimpin dan sempat terjadi adu mulut antar beberapa pasukan.Kemudian Salah seorang pria pun masuk dan berteriak "Tidak bisakan kalian diam. . . .!!!".Seluruh Orang dalam ruangan pun terdiam dan menatap pria itu,"Maafkan aku George,tapi ini cukup mengagetkan"Ucap Charlie.Kemudian George pun melangkah mendekati meja Charlie dan melayangkan tangannya ke wajah Charlie dengan keras.Seisi ruangan pun semakin hening melihat kejadian tersebut."Ikut aku"Ucap George sembari meninggalkan ruangan.Charlie pun berdiri dan melangkah keluar.ia pun melangkah dan terhenti di hadapan Henderson."Urus sebentar kericuhan ini aku akan kembali"Pinta George.Henderson pun mengangguk.dan Charlie melangkah keluar dari ruangan dan menutup pintu.

Diluar Charlie disambut oleh Reynold dan Charlie."Aku heran,kenapa kau mengundurkan diri secepat itu?,"Tanya Reynold."Ikut aku..Kita akan pergi menemui Deryl"Tegas George sembari melangkah pergi.mereka berdua pun mengikuti George menuju ruangan George didepan pintu Deryl menunggu sembari menyandarkan badannya.ia pun melihat kedatangan mereka. George hanya diam dan membuka pintu ruangan sembari menatap Charlie.

didalam ruangan Charlie hanya menatap mereka bertiga sembari berdiri ,"Duduklah apa yang kau tunggu"Pinta Deryl."Aku tau kalian berdua hanya bertaruh bukan?,tapi ini masalah serius.akibat kebodohan kalian musuh berhasil meringsek masuk,"Ucap George sembari menyilangkan tangannya.Charlie hanya diam dan berdiri.kemudian Deryl pun berdiri dan menekan badan Charlie sembari berkata"Duduklah"."taruhan itu hanyalah permainan tergila yang pernah aku dengar.dan aku tidak akan membiarkan kau pergi dengan cara seperti ini"Ucap Deryl."Sudah ku katakan tidak ada yang mau memimpin pasukkan yang merepotkan seperti ini,jika kau mencoba untuk melepaskan diri aku akan menyeretmu kembali"Ucap George."Hei.kau mengajak bertaruh jangan libatkan aku,lagipula siapa sangka pasukkan itu akan masuk melalui celah yang telah kau buat,"Sahut Reynold."Diam kau"Sahut Deryl sembari melemparkan gelas ke arah Reynold. Reynold pun menghindar dan berdiri"kau mau berkelahi di situasi seperti ini?!"Ucap Reynold sembari memasang wajah serius.

"Jadi seperti itu?,kalian mengorbankan seluruh pasukkan hanya untuk taruhan gila kalian?"Sahut Henderson dari balik pintu.

"Buka pintunya sebelum aku panggil pasukkan peledak"Ucap Henderson.

kemudian George berdiri dan membuka pintu sembari berkata "Bukankah sudah ku bilang kau tetap disana dan mendinginkan situasi?","Maaf tapi aku berhak tau akan hal ini bukan?"Ucap Henderson sembari masuk ke dalam ruangan."Aku tau sifatmu Charlie,dan aku sedikit kecewa akan hal ini sebagai kepala staff penyusun strategi."Ucap Henderson."Dan untuk situasi di sana sudah ku serahkan sepenuhnya kepada Seraphim,Tenanglah George"Tuturnya.

"Baik situasinya sudah semakin parah,cucu mu bisa dicap pengkhianat oleh dewan dan dia akan dikenakan hukuman sesuai Pakta,ingatlah akan hal itu."Ucap George sembari memberikan sepucuk surat berlambang Dewan Peradilan Horns Retaliation."Sesuai dengan Pakta Hukum Peradilan ia akan diasingkan ke pemukiman dan hak prajuritnya akan dicabut."Ucap Henderson dengan nada pelan."tapi tenanglah mungkin dia akan selamat jika aku mengajukan banding untuk menahan hak prajuritnya dan harus ada seseorang yang berkorban untuk menggantikannya,kau tau kan teknisnya Charlie?,"Ucap George.

Kemudian keheningan ruangan pun terpecah ketika melihat Charlie berdiri dan berkata "jika memang harus begitu maka aku akan mengorbankan Gourment karena berhubungan dengan Cucu Zafiter,".

"Hei!,kau gila!..kau akan mengorbankan anak Luke?..sadarkah kau akan yang kau katakan "Jawab Deryl dengan nada Geram.

"jika kau memang menginginkan itu maka aku akan mengundurkan diri.."Jawab Henderson sembari menaruh lencananya di meja.

"ku rasa aku akan kehilangan anak yang berbakat dalam timku,namun itu keputusanmu aku tidak mau ikut campur lagi dalam urusan ini"Ucap Reynold sembari melangkah pergi.

"Namun jika kau memang benar-benar menginginkan itu mungkin aku mempertimbangkan untuk keluar dan bergabung dengan Khorkan"Ucap Reynold sembari membuka pintu.

ketika pintu terbuka ia melihat Gourment berdiri terdiam dan melangkah pergi.melihat situasi itu Deryl pun dengan Sigap mengejar Gourment sembari berkata,"Tunggu Nak!...".

George berusaha menghentikan langkah Deryl sembari berkata "Deryl ini belum selesai..!",kemudian suara Deryl pun menggema memenuhi seisi ruangan dengan berkata "aku benar-benar akan membunuhmu jika kau menjatuhkan hukuman kepadanya brengsek..!"

George pun mendudukkan Deryl yang emosi kembali sembari berkata"Tenanglah dulu","Aku akan menjelaskan padanya"Jawab Reynold sembari berlari mengejar Gourment.

di dalam perjalanannya Gourment dihentikan Oleh Reynold,namun ia sedikitpun tak bergeming dengan pilihan untuk tetap melangkah."Dengarkan aku dulu"Ucap Reynold.

kemudian Gourment pun berhenti dan berkata dengan nada Lirih,"Aku mengerti Kapten.aku akan mengemas barang-barangku dan segera mungkin pergi dari sini,terimakasih sudah menghiburku dan rasanya semua sudah berakhir sekarang."Reynold pun terdiam menatap Gourment yang melangkah pergi.

di dalam ruangan Charlie pun terdiam dan menatap Deryl sembari berkata "ini demi kebaikan semuanya,"."Lucu sekali kau berkata begitu,demi kebaikan?,...dengarkan ini Charlie aku mengundurkan diri dan keluar dari Horns.."Ucap Deryl sembari berdiri.

George pun kembali menahan Deryl,namun Deryl menepis tangan George sembari berkata "aku tidak mau dipimpin oleh orang yang sudah mengacau demi kepentingan keluarga."

Deryl pun melangkah pergi meninggalkan ruangan.

"Jika memang begitu keputusanmu maaf Charlie aku tidak bisa lagi mendukung sebagai Kepala Analisis"Ucap Henderson sembari melangkah pergi meninggalkan ruangan.

seketika suasana ruangan seperti mencekik dan Charlie pun semakin terpojok dengan kehilangan beberapa orang yang dipercaya selama hidupnya. Reynold pun melangkah masuk kedalam ruangan dan meletakkan lencananya dimeja seraya berkata "ini konyol,padahal kita hanya tertawa dan meributkan masalah taruhan namun kau mengambil langkah yang begitu jauh,aku kecewa sekali Charlie,aku mengundurkan diri".Reynold pun pergi meninggalkan ruangan tersebut sembari melemparkan lencana nya.

George pun menghela nafas seraya berkata,"kau tau kan mereka tidak bisa diajak berdiskusi?"."semua karena jawaban konyol mu "Ucap George sembari menghembuskan nafasnya.

diperjalanan menuju kamar Gourment bertemu dengan Jeniffer,

" Hei kau kenapa? "Tanya Jeniffer namun Gourment tidak menghiraukan omongan nya dan tetap melangkah.

Jeniffer berusaha untuk mengejar sampai menuju kamar Gourment ia berdiri di depan pintu dan melihat Gourment membereskan baju serta barang - barangnya. " Jangan bilang kau akan melarikan diri? "Ucap Jeniffer.

kemudian Gourment hanya melewati Jeniffer tanpa menghiraukan kehadirannya.

saat berada di depan pintu ia berhenti serta berkata " Jeniffer sampaikan salam pada Brosko ku rasa aku akan pergi ".

Kemudian Gourment melepaskan lencana dan melemparnya dan melangkah pergi. Jeniffer hanya terdiam sembari mencoba sesekali memanggil Gourment yang semakin menjauh.

Jeniffer pun berlari menuju ruangan nya dan beetemu dengan Henderson, " Katakan padaku apa yang terjadi? "Tanya Jeniffer sembari melihat Henderson merapikan Barang-barangnya. " Aku bingung apa yang terjadi Gourment kau juga begini ada apa sebenarnya? "Ucap Jeniffer dengan nada tinggi. kemudian Henderson berbalik badan dan berkata, " Jaga tempat ini kau mungkin akan menggantikan ku sementara waktu di sini, "Kemudian Seraphim beserta Gorka saling menoleh satu sama lain dengan wajah heran.membiarkan Henderson pergi."apa yang sebenarnya terjadi?!!".Tanya jenifer.