289. Impulsive dan Posesif

"SIAL! Dasar perempuan murahan! Berani-beraninya kamu menghinaku setelah kamu menguras uangku! Kamu pikir kamu siapa? HAH!" Pria itu mulai memainkan drama yang membuat sepasang mata Gendhis membelalak lebar.

"Apa maksud anda? Dasar gila!" Gendhis menggeleng-gelengkan kepalanya malas untuk meladeni pria kurang ajar itu.

"HEI, TUNGGU!" Pria itu kembali bangun dari duduknya, untuk mengejar Gendhis yang berjalan menjauh. Hampir saja untuk kedua kalinya tangan pria itu menarik tangan Gendhis, namun tangan kokoh Erlangga berhasil menarik tubuh sang istri dan membuat pria itu melebarkan matanya kaget.

"Memaksakan kehendak kepada perempuan lain adalah suatu tindakan pidana. Ditambah lagi, perempuan itu sudah bersuami. Apa kamu mau merasakan babak belur sebelum masuk penjara?" Sorot mata tajam Erlangga dan beda tinggi badan kedua pria itu, membuat pria kurang ajar itu menelan saliva susah payah dan surut juga nyalinya.