webnovel

183. Senjata Api

"Heii, aku kan sudah bilang, jangan panggil kamu ke aku lagi." Gendhis baru ingat kalau pria ini sejak tadi memanggilnya kamu kamu.

Yang ditegur bukannya minta maaf, malah tersenyum geli.

"Kok malah tersenyum sih? Bukannya minta maaf!" Gendhis kesal bukan main. Semakin kesal karena taksi yang dipesannya terkena macet yang masih jauh jaraknya.

"Aku antarkan pulang saja. kamu cancel taksinya."

"Tidak bisa begitu. Aku tidak mau mematikan rezeki orang lain." Ucap Gendhis dengan tegas. "Anda saja pulang duluan. Aku akan tetap menunggu disini."

"Kamu ternyata keras kepala juga ya. Huft, aku tidak bisa meninggalkan seorang wanita sendirian disini. Apalagi tempat ini cukup sepi. Memangnya kamu tidak ingin cepat sampai rumah?"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者