webnovel

Jemima aka Iyem (4)

Wih! Simon merinding oleh nama si gadis, foto profilnya memasang teddy bear senyum-senyum mesem. Namanya Jemima, ding! Kebetulan nama-nama tak umum begitu yang bikin Simon kesengsem. Keren nian namanya itu. Cuma yang mengganjal, ada huruf-huruf kecil di sisi nama Jemima, tertulis dalam kurung, aka Iyem. Maksudnya apa, ya?

Aka itu singkatan dari also known as. Simon tahu itu artinya alias. Tapi kok Iyem, sih? Simon terheran dalam hatinya. Masak Jemima aliasnya si Iyem? Piye? Jemima disingkat Jem, kalau Iyem pendeknya Yem. Lho, Yem dan Jem mirip juga sih dilihat-lihat?

Entah kenapa justru Simon makin kagum dengan nama itu. Jemima aka Iyem menandakan si gadis tidak jaim, apa adanya, dan jujur. Jujur itu mujur, karena benda ini langka di zaman kekinian ini. Basi, kan? Klise, toh? Tidak apa-apa, justru hal-hal klise begini yang sering dicari orang. Utamanya soal jodoh-jodohan, nih. Apa ada cowok yang cari cewek kriterianya begini: Dicari cewek matre, pecicilan, reseh, pendusta, sering ngibul, dan gemar kelayapan di malam hari?

Semua kriteria jodoh ideal selalu pakemnya basi. Alim, cantik, jujur, gak matre, apa adanya, sederhana, setia, penyayang, soleh, soleha, taat beragama, mapan kalau bisa ya, dan lain-lainnya. Apa adanya tapi tidak seadanya, lho ya. Karena seadanya kan identik asal-asalan. Nyatanya seabrek-abrek syarat di atas menandakan jodoh itu tidak bisa dicari asal-asalan!

Nah, Jemima yang ditaksir Simon di aplikasi Dewi Amor sebetulnya tak sepadan selera seseorang. Tak lain dan tak bukan bokap Simon yang dimaksudkan. Sang bokap protes karena Jemima bukan cewek mapan atau anak orkay, apalagi putri cukong seperti himbauannya.

"Dia, si Jemima itu pekerja keras, Pih. Gak matre lagi."

"Kok elo tahu, Mon? Kapan elo baca garis nasib dia?"

"Ada ditulis, Pih di bionya. Nama aliasnya Iyem, Pih. Dah pasti dia cewek baik-baik, sederhana, dan lalu bisa diajakin susah, Pih." Simon menjawab dengan jemawa.

"Profesinya pembantu, ya? Kok Iyem?"

"Belum tahu ya, Pih. Belum aku ajakin ngobrol. Baru kukasih like aja ke profilnya. Namanya pedekate mesti slow motion, Pih."

Soal slow motion, Simon sering diledekin gegara gerakannya terlampau lelet. Modus kukang. Ini julukan melecehkan yang disebalkan Simon. Jujur, cara jalannya yang lambat, seperti menghitung langkah satu demi satu, maksudnya untuk berhati-hati, biar lambat asal selamat, dong. Biasanya, Simon cuek saja atas hinaan itu.

Namun, emosinya tersulut juga kala seseorang meniru cara jalannya yang lambat. Mau ngeledekin apa cari ribut, nih? Kalian bisa tebak siapa pelakunya? That's right. The answer is, the one and only, Simona!

Asisten pribadi baru Simon, yang namanya Simona, cuma beda satu huruf saja dengan sang bos, Simon. Mending persamaannya mentok di situ aja. Kurang ajarnya, Simona kerap meniru-niru tingkah Simon. Termasuk cara jalannya yang lelet, dan logat Simon yang campuran Betawi, Jawa, dan Sunda sekaligus.

Satu lagi kurang ajarnya cewek jangkung itu, senang membeo atau mengulang perkataan Simon, seakan dia latah atau istilahnya ekolalia. Tentu Simon tidak bodoh. Ia tahu persis, si asisten yang menyapanya Pak Sim itu seperti mengejeknya secara sembunyi-sembunyi.

Misalnya panggilan Sim. Itu pasti menyindir Simon yang tak kunjung mengantongi SIM atau Surat Izin Mengemudi. Nyokap atau Mamih boleh saja mencela cacatbya satu itu, tapi seorang asisten? Betul-betul penghinaan baginya, karena seumur-umur Simon tak pernah dilecehkan seorang bawahan seperti sekarang ini!

Jemima alias Iyem itu seksi gak sih namanya?

danirasiva80creators' thoughts