webnovel

Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii

Dikisahkan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA merupakan seorang penulis pendatang baru yang telah memenangkan penghargaan pada karyanya “Best Novel of the Year” tahun ini. Namun, pasca penghargaan itu ..., suatu keanehan terjadi di dalam dirinya saat dia hampir menamatkan novelnya. Akhir-akhir ini dia kesulitan untuk memikirkan jalan cerita untuk kisah yang hendak dia tuliskan. [Writer Block] Sebagian besar penulis memang pernah mengalaminya, dia tidak sadar kalau ini terjadi pada dirinya sendiri. Sebab apa dia mengalaminya, apakah ini adalah tekanan batin karena susahnya kehidupan yang telah dia jalani? Suatu hari, seorang sahabat dekatnya menyarankan untuk berkeliling ke sebuah tempat, anggap saja itu adalah liburan yang digunakan untuk sarana refreshing otak. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengunjungi sebuah negeri yang menjadi inspirasi novelnya. Sudah sejak lama dia ingin pergi ke sana .... Ternyata, kehidupan di negeri itu sama beratnya hingga membuatnya putus asa dan ingin kembali ke kehidupan jauh sebelum dia menjadi novelis. Tapi, siapa sangka .... Di tengah-tengah dirinya kehilangan semangat hidupnya, seorang pria yang tidak diharapkan hadir tanpa sengaja menjadi pasangan takdirnya, dan mengubahnya menjadi sosok yang kuat dengan mempertahankan impian besar dalam kehidupannya. Bagaimana lika-liku kisah seorang penulis yang telah mengalami writer block hingga bertemu orang yang ditakdirkan untuknya? *Simak kisahnya dalam novel, “Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii” yang artinya “Hari-hari yang sulit untuk seorang novelis.”

ANABANTINGAN · 青春言情
分數不夠
220 Chs

One Room

'SREEEK!!' bunyi pintu digeserkan, lelaki suram itu perlahan masuk ruangan tengah itu dengan melangkahkan tangan kanan lebih dulu. Dia tetap tenang seperti biasa, dia memang berniat untuk beribadah kali ini.

"...." Saat dia mengangkat sedikit wajahnya, dia melihat di sana gadis belia itu tak lagi mengetik di depan laptopnya. Ada apa? Pikirnya. Gadis belia itu berbaring di kasur sambil menscroll-scroll sosmednya.

"Kau tidak mengetik lagi?" tanya lelaki suram itu basa-basi.

"Um~ sudah selesai, kok. Aku hanya membuat ringkasan cerita yang aku susun tadi pagi. Aku ingin editor mengoreksinya besok pagi, eh, maksudnya ... Fitria-san ...." Kata gadis belia itu dengan sedikit malu-malu saat mengatakannya sambil hendak menoleh ke arahnya.

"Oh, besok pagi, ya?" gumamnya sambil memang tanda tanya begitu besar di wajahnya.

"Iya," jawab Cynthia dengan wajah begitu polos. Tapi, wajah Fitria itu masih menunjukkan dirinya sama sekali tidak tenang.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者