" Agungkanlah! Chicken Butter Merah ala Bocah Sombong! " Ucap Akira dengan seringai sombong sambil membuka penutup hidangannya. Saat penutup di hidangan Akira terbuka, aroma yang menyengat dan menggelitik hidung tercium, Alisha yang tadinya mengeluh tidak mau memakan apapun lagi, tiba-tiba matanya bersinar, semakin hidungnya menghirup Aroma hidangan Akira, semakin tertarik Alisha.
" Umm~, baunya sangat Enak, entah kenapa, isi perutku terasa kembali kosong dan meminta untuk dimasukkan sesuatu lagi. " Ucap Alisha, saat matanya terpejam dan hidungya mengendus aroma yang tersebar di udara.
Hidangan yang disajikan oleh Akira adalah hidangan Chicken Butter dengan susunan benda putih dengan bercak hitam yang berbentuk bunga diatasnya.
Shindrav yang melihat itu, kemudian mengambil garpu dan sedikit menyentuh Benda Putih itu, saat wajahnya mengetahui bahwa ia mengetahui apa benda putih itu, ia berkata.
" Naan ya, susunannya sangat indah, pertama Aroma, lalu Tampilan, keduanya membuat Nafsu Makan yang hilang menjadi muncul dan bergejolak, ini sangat menakjubkan. " Ucap Shindrav.
Penampilan hidangan Akira dan Arielle sangat berbeda 180 derajat, jika tampilan hidangan Arielle adalah sebuah kesederhanaan, hidangan Akira adalah Indah dan Cantik, tidak ada kata yang dapat menggambarkannya, walaupun Akira tidak melukis hidangan ini secara khusus, dengan warna Merah kecoklatan dari Chicken Butter dan diatasnya Naan Putih yang sangat kontras dengan bentuk Bunga, hidangan Akira sangatlah menggugah selera.
Kedua anak dan ayah itu kemudian mulai mengambil bagian hidangan Akira menggunakan sendok di tangan mereka, lalu berkata secara bersamaan.
"" Selamat makan!!! "" Ucap Alisha dan Shindrav.
Setelah itu, mereka memasukkan sesendok Chicken Butter kedalam mulut mereka. Saat teksur lembut dari saus dan potongan Ayam masuk ke mulut mereka, Mata Alisha dan Shindrav lngsung melebar, dan mulut mereka mengeluarkan Uap.
" Ah~ Pedas, sangat pedas. " Ucap Alisha, mendengar perkataan Alisha, Arielle berkata dengan sedikit meninggikan nadanya.
" Akira-chan, apa kau gila? Alisha itu masih berumur 3 tahun, apa kau memberinya Chicken butter super pedas!!! " Ucap Arielle sambil berteriak. Mendengar perkataan Gurunya itu, Akira hanya tersenyum kejam dan berkata sambil mengalihkan pandangannya kearah Arielle, lalu be
" Gila? Siapa orang gila yang menyuruh anaknya yang baru berumur 3 tahun untuk menjadi seorang Juri? " Ucap Akira yang membuat Arielle tidak bisa berkata-kata.
Namun, Bukannya berhenti makan, Alisha dan Shindrav malah terus memakan Chicken Butter Akira dengan sangat lahap, setelah beberapa saat, mereka memberi jeda untuk mencerna hidangan Akira sambil berkomentar dengan wajah ekstasi.
" Hidangannya sangat pedas, Namun... Namun... Itu sangat pas dimulut, sensasi terbakarnya menghilang dan hanya menyisakan sensasi Adiktif yng membuat kita tidak dapat berhenti, Rasa pedas cabai yang khas membuat kita tidak dapat berhenti. " Ucap Alisha sambil terus menyuap Chicken Butter Akira dengan tangan kecilnya.
Melihat itu, Arielle memasang wajah bingung, ia kemudian mengalihkan tatapannya dan berkata kepada Akira.
" Bagaimana bisa? Kau membuat rasa terbakar di lidah saat memakan Cabai? " Ucap Arielle dengan pandangan bertanya.
Akira hanya menjawab dengan satu kata.
" Susu. " Ucap Akira.
Arielle yang mendengar itu, hanya membuat wajah seperti tahu sesuatu, lalu berkata.
" Susu ya, itu bukan raahasia lagi bahwa Susu dapat menetralisirkan rasa Pedas saat memakan Cabai, Di dalam susu, terdapat Casein dan Protein yang dapat merekat pada Capsaicin cabai, hal itu menyebabkan Capsaicin menghilang dari Lidah kita karena terbawa oleh kedua zat itu, sehingga, Rasa terbakar yang merupakan respon dari Lidah terhadap rasa pedas menghilang. Namun... Jika kau menambahkan susu ke dalam sausmu, itu akan merusak keseluruhan hidangan, dan membuat rasa khas dari rempahnya menghilang, bagaimana kau bisa melakukan ini? " Tanya Arielle, ia sama sekali tidak mengerti, bagaimana Muridnya ini melakukan itu.
Mendengar Pertanyaan dari Arielle, seringai sombong di wajah Akira semakin lebar.
" Heh~, jadi giliran Murid yang menguliahi Gurunya ya? Bukankah kau harus memohon kepadaku? " Ucap Akira dengan tatapan sombong kearah Arielle.
Namun, Arielle hanya berkata dengan datar.
" Aku Mohon. " Ucap Arielle dengan wajah datar dan begitu mudahnya, hal itu membuat Akira sama sekali tidak bisa berkata-kata.
Akira lalu berdehem dan berkata.
" * Uhum * Baiklah jika kau begitu inginnya mengetahui hal itu, Aku tidak menambahkan susu murni kedalam, tapi menambahkan Casein Protein bubuk ke dalam sausnya. " Ucap Akira.
Arielle yang mendengar itu melebarkan matanya, lalu bergumam.
" Jadi begitu ya, dengan mengesampingkan zat lainnya, dan hanya menggunakan Zat yang menjadi inti dari Penghapusan rasa pedasnya, itu sama sekali tidak merusak rasa dari Sausnya, benar-benar ide yang menakjubkan, ngomong-ngomong, darimana kau mendapatkan bubuk itu? " Tanya Arielle.
Akira lalu menjawabnya sambil mengingat sesuatu.
" Aku mendapatkannya dari Seorang Gadis Kecil kurang ajar di Jepang. " Ucap Akira, ia lalu mengingat saat ia diberikan bubuk Kaseinnya.
------------------ 〔 Flashback 〕 ------------------
Saat ini, Akira tengah duduk disebuah taman sambil memegang Buku kecil ditangannya, ia sedang istirahat setelah kelas siangnya, Akira juga telah selesai mengurus Tiketnya menuju Benares, Pesawatnya akan berangkat nanti malam, Akira hanya mengenakan pakaiannya yang biasa. Saat ia masih duduk dimanjakan dengan Angin sepoi-sepoi yang berhembus, terdengar suara Berisik.
" Akira-kun~~~ " Ucap Suara itu dengan nada lucu.
Akira kenal siapa pemilik suara ini, ia lalu menutup bukunya dan mengalihkan pandangannya ke arah Suara, lalu berkata dengan senyum.
" Apa kabar Alice? " Ucap Akira dengan senyum sopan.
Alice kemudian berdiri di depan Akira sambil memegang sebuah Kotak, ia kemudian berkata.
" Aku baik, bagaimana denganmu Akira-kun? " Tanya Alice, Akira hanya menjawab jawabnnya yang sama, seperti yang Alice katakan.
Setelah itu, Alice menyerahkan Kotak itu kepada Akira dengan senyum sambil berkata.
" Aku lupa menyerahkannya tadi siang, ini adalah Bekal untukmu saat perjalanan ke Benares. " Ucap Alice sambil menyerahkan Kotak itu kepada Akira. Mendengar itu, Akira hanya memiringkan kepalanya dan berkata.
" Bekal? " Ucap Akira sambil menerima Kotak itu dari Alice dengan tatapan yang masih bingung.
" Um, Ini adalah Bekal Khusus dariku. " Ucap Alice membalas gumaman Akira.
Akira yang mendengar itu hanya tersenyum lembut, lalu berkata kepada Alice.
" Terima kasih. " Ucap Akira, ia kemudian membuka tutup kotak itu untuk melihat isinya, saat Akira melihat isi dari Kotak Bekal yang diberikan Alice, ia mengerutkan keningnya. Yang Akira lihat adalah sekumpulan Bubuk yang dibungkus menggunakan plastik.
" Hah? Apa ini? " Ucap Akira sambil mengangkat plastik dengan isi Bubuk berwarna putih.
" AH, itu adalah susu, lebih tepatnya Protein Casein dalam susu, aku membuatnya menjadi Bubuk, ke higienisannya terjamin. " Ucap Alice dengan senyum.
Akira kemudian berkata dengan wajah Aneh.
" Lalu, bagaimana caraku untuk mencerna benda ini? " Ucap Akira, kemudian... Alice menjawab dengan senyum yang membuat seluruh wajah Akira berkedut karena mati rasa.
" Meminumnya "
------------------ 〔 Flashback End 〕 ------------------
' Entah Gadis Kecil itu tahu ini akan terjadi atau tidak, yang pasti, " Bekalnya " itu sangat membantu. ' Pikir Akira dengan wajah datar.
Tidak berapa lama kemudian, Hidangan yang Akira sajikan telah habis sepenuhnya, tanpa sedikitpun noda tersisa, itu sangat bersih. lalu terdengar suara Alisha yang sangat senang.
" Ah~, sajian yang sangat nikmat, aku masih ingin lebih. " Ucap Alisha.
" Um, Ini hidangan yang sangat candu, dan membuat kita tidak berhenti memakannya. " Ucap Shindrav.
Melihat itu, Akira kembali tersenyum sombong dan berkata dengan nada yang sama sombongnya.
" Jadi, tanpa basa-basi lagi, Gadis Kecil, Hidangan siapa yang lebih Nikmat? Hidangan wanita tua itu, atau Akira-sama yang hebat ini. " Ucap Akira sambil memuji dirinya sendiri.
mendengar itu, Alisha berpikir sebentar, kemudian ia berkata.
" Hidangan Ibu- " Ucap Alisha, perkataannya membuat senyum sombong di wajah Akira sempat menghilang, dan muncul senyum di wajah Arielle. Namun, Alisha masih belum selesai dengan perkataannya.
" Hidangan Ibu, itu sangat Nikmat, namun... Hidangan kakak Akira membuatku ketagihan dan tidak bisa berhenti memakan ataupun memikirkannya, jadi... Hidangan yang lebih enak adalah hidangan milik... "
Arielle dan Akira membuat wajah Antisipasi terhadap perkataan Alisha, kemudian Hasil yang ditunggu akhirnya tiba.
" Kakak Akira. " ucap Alisha, yang membuat Senyum Sombong di wajah Akira kembali muncul, ia kemudian melepas Ikat kepalanya dan berkata dengan seringai sombong.
" Pujilah Aku. " Ucap Akira.
Sementara itu, Arielle yang mendengar hasil dari pertandingan ini tidak marah, ia malah tersenyum lembut saat menatap Punggung Akira, sambil berpikir dalam hatinya.
' Perkembangan ya, jadi ini, kau sudah sejauh ini, Akira-chan... Aku bangga menjadi Gurumu, tidak, aku bersyukur telah menjadi Gurumu, itu merupakan salah satu berkah terbesar dalam hidupku, memiliki murid yang hebat sepertimu. '
_____________________________________________________________
Saat ini, Akira, Arielle, Shindrav dan Alisha sedang berjalan-jalan di sekitaran Sungai Gangga, menikmati pemandangan sore Benares, dengan suasana santai dan kekeluargaan.
Akira dan Arielle mengobrol santai tentang kejadian-kejadian terbaru yang terjadi di dalam hidup mereka, sementara itu, Shindrav dan Alisha tepat di belakang mereka.
Saat masih berjalan dengan santai di Pinggiran sungai yang dipenuhi oleh Ghats, dan orang-orang yang berdoa, tiba-tiba saja, Pandangan Akira direbut oleh keindahan Sunset dari Pinggir sungai. Akira langsung melebarkan matanya dan berlari meninggalkan Arielle yang ada di belakangnya, menuju ke Pinggir Sungai.
" Oi, Kau mau kemana, Akira-chan??? " Ucap Arielle mencoba mengejar Akira, namun suami dan Anaknya datang kesampingnya dan bertanya kepadanya.
" Apa yang kakak Akira lakukan, Mom? " Ucap Alisha bertanya kepada Ibunya saat tangan kanannya di genggam oleh Ayahnya. mendengar pertanyaan dari Anaknya, Arielle hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab.
" Entahlah, aku tidak tahu. " Ucap Arielle. Mereka bertiga bersama-sama melihat Punggung Akira yang membelakangi mereka, tanpa mereka sadari, Akira yang melihat pemandangan lebih dekat dari Pinggiran sungai, tersenyum lebar dan berkata.
" Aku menemukannya. "