Aksi Penyamaran saja sudah cukup berat bagi Sherlock Holmes.
Dikelilingi bak perumpamaan banyak singa-singa yang kelaparan di kandang tertutup.
Dengan kehadiran Heryoa si Anak Kepala Polisi di balik Sel Jeruji Penjara yang kumuh serba kotoran ini.
Sudah makin memberatkan beban pikiran Sherlock.
.....
Sherlock berusaha tak menatap wajah Heryoa yang terus-menerus menatapnya dengan mata jelinya.
Berpaling dan lagi berpaling seperti mengabaikan atau tak merasa ada Heryoa di sana.
Orang Harimau itu membuka pintu sel yang menahan wanita yang terlihat berwajah gadis muda.
"Wahh...!!", suruh si badan besar.
Sherlock merasa orang harimau itu menyuruhnya untuk urus wanita tersebut.
Pun mendekati dan membangunkan wanita berambut panjang tersebut.
Berparas muka ras france dan bermata biru lautan.
Menarik dan mendorongnya keluar dari sel jeruji penjara.
Dalam keadaan tak bermasker di bawah tanah.
Aroma kimiawi dan limbah pertambangan tak tercium di bawah tanah yang cukup dalam ini.
Sehingga para penyusup tersebut tak memakainya.
"Wahh....Wahhh!?"
Orang harimau itu menunjuki masker-masker yang tergantung di paku dinding.
Seakan-akan menyuruh kepada Sherlock untuk paksakan pakai masker ke wanita france.
Sherlock mengiyakan saja.
Dan memakainya meskipun sempat memberontak tak mau oleh wanita tersebut.
....
"Tuukkk.....Tuuukkkk...!!?"
Suara lemparan batu-batu kerikil oleh Heryoa yang tak mau menyerah setelah dicueki.
Terus-menerus melempar kepada Orang Harimau dan Sherlock.
Sherlock berusaha hanya menampilkan punggung tubuhnya di depan Heryoa Napoleon.
Lemparan batu kerikil ini tampaknya membuat amarah si orang harimau tersebut.
Berjalan menuju sel jeruji penjara yang ada Heryoa.
"Apaaaa....?!", takut Heryoa melihat tatapan amarah Orang Harimau.
Dia pun membuka maskernya di depan Heryoa.
"WWWWAHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
Teriakan sadis si Badan besar yang mengancam hingga menyakiti telinga Heryoa.
Genangan air di lantai bergetar hebat.
Lampu lentera minyak pun berkedip-kedip.
Tentunya juga.
Menyakiti telinga Sherlock dan Wanita Penyusup itu sembari menutup dengan tangannya.
Suasana kembali hening.
Heryoa tersungkur jatuh ke lantai sembari menutup telinganya.
Kembali memakai masker, Orang Harimau ini menarik wanita penyusup untuk naik tangga.
Sherlock sedikit mengintip keadaan Heryoa dengan mata kanannya.
Pikir Sherlock, Heryoa masih baik-baik saja...aku tak melihatnya di rantai dan diborgol ataupun dilukai.
Dengan perasaan tenang hati.
Sherlock mengikuti orang bertubuh besar bersama wanita penyusup itu naik tangga menuju permukaan atas gedung tersebut.
Setelah sampai permukaan.
Sherlock terus memeriksa sekitar gedung pertambangan.
Ada 2 tangga yang naik ke atas di kanan dan kiri samping gedung ini.
Ada 4 terowongan yang misterius yakni 3 terowongan di kiri dan 1 terowongan di kanan.
Setiap terowongan selalu dimasuki oleh para budak afrika yang mengangkut dengan troly.
Rasanya.
Sherlock ingin memeriksa semua hal-hal itu sebelum kabur dari perusahaan pertambangan itu.
Termasuk memikirkan cara membebaskan Heryoa Napoleon yang tertangkap.
Sedangkan, Wanita terlihat cantik nan biasa saja menurut Sherlock ini juga hendak akan dibebaskan jika ada kesempatannya.
......
Tak terasa.
Sudah ada di luar gedung pertambangan.
Orang harimau itu mengunci kembali rapat pintu gedung tersebut.
Lalu, mendorong wanita france itu kepada Sherlock ini seakan-akan menyuruhnya menarik paksa jalan.
Dia pun kembali bersiul dengan nada-nada semangat.
"Siul.....Siullll.....Siuuuuuullll"
"Siuuuuulll...Siul.....Siul"
"Siuul....Siuuul....Siuuuul"
...
Tibalah momen yang dinantikan oleh Sherlock Holmes.
Wanita France diserahkan kepada Mandor Fraken.
"Nyonya Besar!"
"Ini orangnya.....yang berani menyusup perusahaan milik Nyonya?!", ucap senang Mandor Fraken.
Maria Irene berhenti sejenak menikmati sajian favoritnya.
Berdiri dari kursi nan indahnya.
Berjalan dengan gaya elegan bak bangsawan dan mendekati wanita france yang dikatakan sebagai penyusup.
Berputar dan mengelilingi sembari menatap seluruh bagian tubuh penyusup tersebut.
Seorang wanita france dipenuhi luka-luka yang mengering.
Dan robekan pakaian akibat sayatan pedang dan peluru yang melesat.
Serta rambut yang penuh serpihan kotoran batu-batu dan pasir.
"Pelayan-pelayan ku..!!"
"Ganti pakaiannya dan hiasi wajahnya bak boneka...?!!"
"Dan juga obati dan tutup seluruh luka-lukanya...!!!", suruh Nyonya Besar sembari menyentuh dengkul wajah penyusup dengan ujung kipas mewah berbulunya.
"Baiklah, Nyonya!!!", jawab Para Pelayannya sambil mengangkat sebuah koper besar.
Wanita France itu ditarik paksa masuk sebuah papan lipatan yang tersedia tak jauh dari Gazebo.
Mandor Fraken sangat kaget dan bingung.
Memberanikan diri bertanya.
"Mengapa Nyonya Besar melakukan hal baik tersebut kepada Penyusup itu?!", tanya serius Mandor Fraken.
Maria Irene menatap tajam kepadanya.
"Aku juga seorang wanita yang terhormat!"
"Aku juga seorang bangsawan yang terhormat!"
"Jika aku melihat seorang wanita yang hina dan kotor di depanku!"
"Lebih baik.....Aku menyuruh pelayan-pelayanku untuk menjadinya sebagai seorang wanita yang terhormat?!"
"Dengan demikian....Dia layak muncul di depanku ini...!!!", jelas Maria Irene sebagai Seorang Wanita Bangsawan Yang Terhormat.
Mandor Fraken memahaminya.
......
Untuk berjaga-jaga demi keamanan nyawa Nyonya Besar.
Dia menyuruh seorang anak buahnya untuk mengambil seorang Budak Afrika ke sini.
"Kamu ambil....Satu orang budak afrika ke sini!!!", teriak Mandor Fraken kepada Sherlock Holmes.
'AAAAHHH'
'Lagi-lagi disuruh...Ampun deh!?', pikir Sherlock
.....