Mbak Pur selesai mengaduk kopi hitam di gelas kecil saat Kang Asep muncul dari pintu gudang dekat dapur. Laki-laki itu terlihat masih sangat mengantuk, dan masih mengenakan sarung kotak-kotak dengan kaus ketat warna hijau army.
"Kopiku mana, Neng?" tanya Kang Asep.
"Ini A', ibunya juga sudah nggak panas lagi ini."
"Wuih, mantab! Makasih, Sayang," ucapnya.
Siang ini rumah dalam keadaan sepi karena hanya ada Riki yang masih tidur di dalam kamarnya di lantai atas. Sedangkan Bara dan sang istri telah pergi untuk suatu urusan sejak pagi. Biasanya Kang Asep akan tidur siang barang setengah jam dan ketika bangun sudah disediakan kopi dan camilan oleh sang pujaan hati.
"Aa' beneran mau pulang ke Ciamis?"
"Iya, Pur. Saudara ada yang mau hajatan, masa nggak pulang?"
"Tapi Aa' balik ke sini lagi, kan?" tanya Mbak Pur, dengan tatapan mata yang terlihat sangat sendu.
"Ya, iyalah, Pur. Kan kekasih Aa' ada di sini."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者