Dini terdiam, lalu menatap mantan suaminya dengan sorot mata yang begitu marah. Seharusnya ia tahu kalau niat pria itu sejak awal adalah untuk menghancurkan perasaannya. Sikap seseorang tidak akan begitu saja berubah, termasuk pria yang pernah begitu ia anggap paling penting dalam hidupnya di masa lalu tersebut.
"Pantas atau tidak pantasnya aku menjadi seorang ibu, itu adalah urusanku dengan Tuhan. Kau tidak berhak mengatakan hal yang kau sendiri pun tidak punya kemampuan sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan keluarga yang berada dalam genggamanmu."
"Apa?"
"Bercerminlah sebelum mengataiku. Kau pun tidak pernah pantas untuk disebut sebagai seorang ayah. Apa kau tidak pernah berpikir kalau itulah alasan sebenarnya kenapa Tuhan memgbik kembali anak kita?"
"Jangan sembarangan bicara, ya! Aku sudah melakukan segalanya untuk mengupayakan kesembuhan Alika. Hutang ke mana-mana demi untuk mengobati anak yang kau lahirkan itu!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者