Dini menghela napas dan tersenyum pada Mbak Pur yang bersikap seperti orang yang tidak tahu apa-apa. Orang kalau sudah kebiasaan menguping pembicaraan orang lain itu, akan susah sekali menghilangkannya. Sudah seperti penyakit yang akut.
"Mm-- suamiku akan datang, Mbak."
"Benarkah? Emm-- suami Mbak Dini bemeran nggak nggak galak, kan?"
"Enggak, Mbak. Asal Mbak Pur nggak berbuat salah, mana mungkin sih, digalakin?"
"Tapi Mbak Dini sudah cerita sama Om Bos tentang aku yang baik-baik saja kan, Mbak?"
"Iya."
"Aku janji, Mbak. Nggak akan membuat Mbak Dini sama Om Bos menyesal karena sudah mempekerjakan aku. Pokoknya aku akan bekerja dengan baik."
"Iya, iya, Mbak. Aku percaya, kok."
"Terima kasih, Mbak."
"Oh, iya. Mangganya di kulkas masih ada, kan?"
"Masih, Mbak."
"Tolong kupasin lagi, ya! Simpan di kotak makanan dan biarkan dingin."
"Iya, Mbak."
"Aku nggak jadi pesan antar, soalnya nanti dia datang bawain kita makanan."
"Baik, Mbak."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者