Pernik cantik laksana mutiara hitam itu terbelalak lebar memenuhi rongga matanya. Mulutnya yang awalnya terkatup lesu terlihat terbuka karena terkejut. Badannya seketika terlihat tegap dan raut wajahnya menunjukan ketidakpercayaan. Mata cantik itu terlihat berkaca-kaca, ia lalu mengulurkan kedua tangannya hendak menerima dua buah apel merah besar yang menggoda dari Angela.
"Apakah ini tidak apa-apa untukku?" tanyanya. Suaranya terdengar masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengannya sekarang.
Angela masih tersenyum dan mengangguk, raut wajahnya terlihat sangat meyakinkan.
Wanita itu kemudian menerima dua buah apel itu lalu memeluknya dengan sangat erat. Matanya yang berkaca-kaca seketika mulai menitikkan air mata. Ia mengusapnya pelan dengan pakaiannya yang lusuh.
"Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, Nona, anda sangat baik untuk seorang budak seperti saya." Katanya dengan nada yang bergetar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者