webnovel

Serendipty

"Umur bukanlah tolak ukur, antara dua orang yang saling mencintai." - Serendipty Bagaimana jika jadinya dua orang yang tak saling mengenal tiba-tiba dipertemukan oleh semesta dengan caranya. Membuat getaran rasa yang tumbuh sepihak atau malah membuat mereka berdua jatuh dalam pesona masing-masing? Langit Aldebaran, laki-laki yang lahir dari keluarga berada, dengan beribu barang mewah, tak membuatnya bahagia. Langit hanya mampu memeluk kelam menaruh warna hitam tanpa berniat memberikan warna terang. Yang ia tau, warnanya abu-abu. Hingga, sebuah rasa memberinya warna utuh yang mampu membuat laki-laki itu jatuh dalam pesona Rinai Hujan. Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Mitha_14 · 青春言情
分數不夠
218 Chs

Pengakuan

"Rasa terpendam bukan hal yang wajar. Tapi, jika seseorang itu dengan mudah memendam berarti ia terlahir menjadi sosok hebat."

- Unknown

"Pernah menaruh rasa. Hingga akhirnya, memilih untuk mengikhlaskannya."

- Sherin Ayyudia

----

Waktu terus berlalu, tanpa sedikitpun menunggu, menunggu manusia yang masih terus terjebak pada kata yang tak seharusnya ada. Pada rasa yang masih menyesakan dada.

Gadis yang berjalan sedikit tertatih, dengan tiang infus yang gadis itu pegang. Berjalan menuju jendela besar yang berada diujung ruangan, ia menarik gorden supaya terbuka dan mulai menatap kota Jakarta dari atas ketinggian.

Banyak kendaraan yang berlalu-lalang tak hentinya, membuat gadis itu betah menatap banyaknya kendaraan yang lewat, menatap aktifitas yang tak pernah lengah oleh banyaknya orang yang berlalu-lalang.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者