webnovel

Serendipty

"Umur bukanlah tolak ukur, antara dua orang yang saling mencintai." - Serendipty Bagaimana jika jadinya dua orang yang tak saling mengenal tiba-tiba dipertemukan oleh semesta dengan caranya. Membuat getaran rasa yang tumbuh sepihak atau malah membuat mereka berdua jatuh dalam pesona masing-masing? Langit Aldebaran, laki-laki yang lahir dari keluarga berada, dengan beribu barang mewah, tak membuatnya bahagia. Langit hanya mampu memeluk kelam menaruh warna hitam tanpa berniat memberikan warna terang. Yang ia tau, warnanya abu-abu. Hingga, sebuah rasa memberinya warna utuh yang mampu membuat laki-laki itu jatuh dalam pesona Rinai Hujan. Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Mitha_14 · 青春言情
分數不夠
218 Chs

Kesayangaan

Rinai mendekat kearah ranjang milik Wahyu dan menempelkan telapak tangannya diatas kening Wahyu.

Hangat.

Gadis itu mulai kembali memeras handuk kecil, kala handuk itu sudah ia masukan kedalam baskom berisi air.

"Cepet sembuh ya." Rinai mencium dahi Wahyu lama, sebelum akhirnya kembali menempelkan handuk kecil itu diatas kening Wahyu.

Aldo yang berdiri diambang pintu melipat kedua tangannya, tersenyum melihat bagaimana telatennya Rinai merawat Wahyu, ia jadi membayangkan bagaimana jika Rinai mengurus anak mereka?

Laki-laki itu menggeleng membuyarkan lamunan miliknya yang terkadang suka tidak jelas, ia melangkahkan kaki menuju Rinai yang masih asik memandangi wajah Wahyu yang yang sangat tenang kala tertidur.

"Rinai.." panggil Aldo pelan dan memegang pundak gadis itu, membuat Rinai menatap kearah Aldo yang berdiri disampingnya dengan senyum hangat miliknya.

"Kenapa kak? Kakak laper?" Tanya Rinai, dengan wajah khawatir miliknya.

Aldo tersenyum dan menggeleng.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者