webnovel

Serendipty

"Umur bukanlah tolak ukur, antara dua orang yang saling mencintai." - Serendipty Bagaimana jika jadinya dua orang yang tak saling mengenal tiba-tiba dipertemukan oleh semesta dengan caranya. Membuat getaran rasa yang tumbuh sepihak atau malah membuat mereka berdua jatuh dalam pesona masing-masing? Langit Aldebaran, laki-laki yang lahir dari keluarga berada, dengan beribu barang mewah, tak membuatnya bahagia. Langit hanya mampu memeluk kelam menaruh warna hitam tanpa berniat memberikan warna terang. Yang ia tau, warnanya abu-abu. Hingga, sebuah rasa memberinya warna utuh yang mampu membuat laki-laki itu jatuh dalam pesona Rinai Hujan. Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Mitha_14 · 青春言情
分數不夠
218 Chs

Braga, Bandung.

Matahari mulai masuk kedalam sela-sela kamar gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Ia menguap tak hentinya kala dinginnya kota Bandung, membuat gadis itu ingin sekali bermalas-malasan dan bergelung pada selimut tebal miliknya.

Aldo mengucek matanya, ia menguap kala rasa ngantuk masih menyerang, namun sudah pagi saja. Rinai yang baru keluar dari kamar mandi, dengan baju yang berbeda dari semalam menatap Aldo yang juga menatap kearahnya.

Gadis itu menarik sebelah alisnya bingung, kala ditatap seperti itu oleh Aldo.

"Kenapa kak?" Tanya Rinai, kala gadis itu sudah duduk didepan meja rias.

Aldo menggeleng dan beranjak dari tempat tidur, ia melangkah menuju kamar mandi tanpa sepatah kata apapun membuat Rinai hanya bisa menarik sebelah alisnya bingung dengan sikap Aldo. Karena yang ia tau, ia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun.

Rinai menggeleng dan mulai melakukan aktifitasnya didepan meja rias.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者