webnovel

Senyum untuk Pihu

Kehidupan memang tidak selalu bisa di rencanakan. seindah apapun mimpi yang ingin kalian tuntaskan, sehebat apapun rencana yang kalian lukiskan, tetap tidak akan tersentuh ketika dunia sendiri yang menginginkan mu runtuh. Bukan lagi perihal duka dan lara, tangis dan kecewa, atau antara sendu dan nestapa.Tapi seorang gadis kecil, yang di paksa dewasa, di tuntut untuk selalu mengerti luka. kehidupan ini membuatnya berfikir, di dunia hanya ada derita, lara. Karena barang setitik pun bahagia tak pernah ia temukan, sekalipun tidak. Namun, gadis kecil nan polos itu hanya tersenyum menghadapinya, dengan tulus dia bernyanyi di alunan luka.

Hilall_Azizah · 青春言情
分數不夠
152 Chs

morning

Adam duduk di samping Aqilla dalam hening dengan jarak cukup jauh, Aqilla terus menundukan pandangannya dengan malu.

"Sudah makan Dek?" Ucap Adam berusaha memecah keheningan di antara mereka dengan sedikit terdengar gugup.

"Alhamdulillah sudah Mas," jawab Aqilla dengan singkat.

Ia terus saja menunduk malu dengan detak jantung yang terus tak beraturan.

"Eum, Mas sudah makan?" Tanya Aqilla berusaha menetralkan rasanya. Bertanya pada Adam meski dengan suara yang terdengar sedikit gugup dan bergetar.

Adam hanya tersenyum simpul, menahan rasa gelinya mendengar suara Aqilla yang begitu lucu dengan rasa malunya. Adam masih berusaha untuk tersenyum tenang agar Ia tak menyinggung perasaan wanita yang baru saja Ia nikahi itu.

"Sudah Dek," ucapnya sembari tersenyum hangat pada Aqilla yang masih tampak tersipu hanya karena Adam yang melempar senyuman hangat ke arahnya.

"Mas."

"Dek."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者