Selepas kepergian Akbar ruangan Malik didominasi oleh gelak tawa kedua sahabat tersebut. Sungguh lepas dan tanpa beban.
Cukup lama keduanya saling tertawa sampai pada akhirnya Maliklah yang berhenti tertawa duluan diikuti dengan Andra setelahnya.
Kini mereka kembali ke mode serius masing-masing.
"Nggak mau dilanjut, Ndra?" tanya Malik dengan tatapan khas dirinya.
Andra kembali menghembuskan napasnya secara kasar lalu menatap Malik dengan ekspresi yang tak terbaca oleh atasan sekaligus sahabatnya itu.
Kedua manik mata lalu Andra kembali terfokus pada selembar kertas yang berisi informasi mendetail tentang seorang Bella Qanesyah secara mendetail.
Sambil menunggu Andra mempersiapkan dirinya untuk kenyataan yang lebih besar, MAlik hanya bisa memutar dirinya di kursi kebesarannya.
"Bella pernah menjalin hubungan yang sangat rahasia dengan--"
Lagi-lagi Andra tak bisa melanjutkan kalimatnya karena terlalu shock dengan track record percintaan Bella Qanesyah di masa lalu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者