Selama di perjalanan terlihat Gladys sangat kesal sekali dengan perilaku adiknya. Bibirnya terlihat sangat manyun sekali. Dia bahkan terlihat sangat kesal. Dia menggerutu dengan nada yang jelas lama naik motor.
"Sialan banget sih! Kenapa Si Ardan itu pakai muncul-muncul segala dalam kehidupanku?" Gladys mendengus sangat kesal sekali padahal dia selalu saja menolak Ardan berulang kali dalam kehidupannya. Dia tidak ingin untuk mengulang kesalahan yang sama.
Gladys mula nafas dengan sangat berat sekali. Bahkan dia merasa jika Ardan adalah bagian dari bencana kehidupannya yang akan mendatang. Ia sama sekali tidak ingin untuk bertemu dengan Ardan. Dia sangat membenci Ardan. Bahkan rasa bencinya melebihi dari rasa cinta itu.
"Masih cemburu saja nih?" Tanya Brahma sambil menatap Gladys lewat kaca spion motornya. "Udahlah namanya aja masa lalu, nggak usah kamu mikirin masa lalu. Pikirin aja masa depan kamu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者