Semusim Rasa : Sebuah Kenangan Pahit

Ardan menunggu di depan rumah kontrakan Gladys. Dia terlihat bersih keras dan tidak akan pernah menyerah untuk bisa mendapatkan hati seorang perempuan yang sangat dia cintai. Dia rela melakukan apapun. Dia terlihat begitu sangat bersih keras untuk melakukan semua itu. "Aku nggak akan pernah menyerah sama sekali! Aku yakin pasti akan bisa mendapatkan hati Gladys kembali!" Dia cukup percaya diri dengan apa yang telah dia katakan. Dia terlihat pantang mundur dengan perasaannya. Walaupun berulang kali Gladys terus saja menolak bahkan mengusirnya.

Ardan terus mengetuk pintu rumah kontrakan Gladys. Sementara Gladys enggan sama sekali untuk membukakan pintu itu.

" Gladys! Tolong buka pintunya. Aku ingin berbicara sesuatu yang penting terhadap kamu! Aku mohon Gladys beri aku kesempatan sekali aja! "Kata Ardan penuh dengan penekanan dalam setiap kata-katanya.