webnovel

Semusim Rasa : Pelik - 1

Drrtt....

Ponsel Brahma bergetar. Dia melihat ada sebuah pesan masuk lewat whatsapp-nya. Lalu dia segera memeriksa isi chat WhatsApp-nya. Dia melihat ada sebuah kiriman video di dalamnya.

Kedua mata Brahma mulai terbelalak melihat isi dari video yang dikirimkan lewat chat-nya. Video itu dari seseorang yang cukup misterius nomornya sangat asing menurutnya." Apa mungkin...." dia berusaha menepiskan pikiran negatifnya tentang apa yang barusan dia lihat. "Ini semua nggak benar aku percaya dengan dia." Kemudian dia kembali bekerja di dapur belakang untuk membersihkan beberapa tumpukan piring dan beberapa peralatan dapur. Dia berusaha untuk mengontrol emosinya. " Aku percaya dengan dia," lirihnya.

Brahma berusaha mencari tahu tentang video yang telah dia terima dari seseorang yang cukup misterius. Dia melihat jika istrinya sedang bersama dengan lelaki lain. Dia berusaha untuk mengontrol emosinya. "Ini tidak mungkin terjadi." Dia menggumam dalam hati kecilnya. Dia percaya jika istrinya tidak melakukan apapun dengan lelaki itu. Dia yakin jika istrinya adalah perempuan yang sangat setia terhadap dia.

Konsentrasi Brahma menjadi buyar ketika selesai melihat video yang ada di WhatsApp. Dia tidak menyangka jika hal itu terjadi kepada istrinya. "Tidak mungkin Sekar melakukan semua ini!" Dia menepiskan segala pikiran negatif dalam isi kepalanya."Tenanglah Sekar adalah perempuan baik-baik dan dia tidak akan pernah menghianati ku. "Dia menggumam dalam hatinya berulang kali dan meyakinkan kalau Sekar bukanlah perempuan yang bisa berpaling darinya. Dia sudah yakin dan bersikeras jika Sekar adalah perempuan yang tidak akan pernah menyakiti dia sumpah demi apapun.

Brahma berusaha untuk mengatur pernafasannya dan berusaha untuk mengalihkan pikirannya ke yang lain. " mungkin saja mereka tidak sengaja untuk bertemu. "Dia menguap dalam hati kecilnya karena dia tahu kalau Sekar tidak akan pernah melakukan semua itu.

*

Alana sedang menginap di sebuah apartemen mewah nya. Dia tersenyum senyum melihat video hasil rekamannya yang telah dikirimkan ke Brahma."Aku berharap kalau mereka berdua akan mengakhiri pernikahannya!" Alana mulai tersenyum dengan sangat licik. "Lihat saja nanti rumah tangga mereka akan ada sebuah api yang membara di dalamnya!" Dia mulai tertawa terbahak-bahak ketika melihat videonya sudah terkirim dan terbaca oleh Brahma sesuai dengan harapannya. "Hanya Brahma yang menjadi milikku," dia menyeringai.

Alana mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia menatap langit-langit kamarnya. Harapan-harapan itu dia terbangkan dalam setiap doanya. Lalu dia mulai menutup kedua kelopak matanya sambil membayangkan dirinya telah bersanding dengan sosok Brahma.

*

Sekar lelah sekali setelah tadi dia berbelanja di supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan pokok di rumah yang telah habis. Dia juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Zafran. Dia juga tidak menyangka jika Zafran selama ini belum menemukan perempuan lain.

Sekar masih mengingat ketika Zafran menatap dia seperti tatapan yang dulu. Dia juga masih mengingat Bagaimana cara Zafran tersenyum kepada dia. Bayang-bayang Zafran kini ada dalam benak pikirannya. "Tidak aku sudah menikah dengan Brahma jadi aku tidak boleh memikirkan lelaki lain selain dia." Dia berusaha untuk menepis bayangan tentang Zafran.

Senyuman Zafran kini melayang-layang dalam pikiran Sekar. Tapi dia cukup tahu diri tentang posisinya sekarang."Semuanya hanyalah masa lalu dan tidak akan pernah mungkin untuk ke kembali ke masa ini. Semuanya hanyalah sebatas cerita yang akan aku tutup di sebuah lembaran buku lama ku. Lembaran buku baru ku hanya bersama dengan suamiku. "

Terdengar suara ketukan pintu dari luar pintu rumah pintu Sekar. Kebetulan di rumah tidak ada orang sama sekali hanya Sekar saja. Dia langsung melangkahkan kedua kakinya untuk segera membukakan pintu rumahnya.

 Sekar mulai menghentikan langkah kakinya tepat di depan pintu utama rumahnya. Jemari tangannya mulai meraih gagang pintu rumahnya. Lalu dia membukanya perlahan-lahan. Cklek! Suara pintu terbuka lalu dia melihat sosok pria yang ada di hadapannya. Dia adalah Brahma yang baru saja pulang dari kerja.

"Tumben kamu pulang jam segini? "Tanya Sekar menatap Brahma yang tersenyum sedikit miris dan sedikit aneh. Bahkan Brahma terlihat ada sesuatu yang disembunyikan." Apa terjadi sesuatu di tempat kerjamu? " Selidiknya.

Brahma hanya diam saja.

 "Tumben kamu pulang jam segini? " Ulang Sekar menatap Brahma yang tersenyum sedikit miris dan sedikit aneh. Bahkan Brahma terlihat ada sesuatu yang disembunyikan." Apa terjadi sesuatu di tempat kerjamu? "

Tatapan mata Brahma terlihat begitu sangat jelas sekali ada sesuatu yang disembunyikan.

"Silakan kamu masuk dulu, aku akan membuatkanmu secangkir teh hangat. "Kata Sekar yang kemudian menutup kembali pintu rumahnya setelah Brahma masuk ke dalam.

Brahma mulai melangkahkan kedua kakinya menuju ke kamar. Dia tidak melihat anggota keluarga lainnya di rumah. Dia hanya melihat Sekar yang wajahnya terlihat berseri-seri namun ia merata masih sedikit kesal dengan video yang telah dikirimkan seseorang yang misterius.

*

Di dapur Sekar mulai membuatkan secangkir teh lalu dia mulai berpikir yang tidak-tidak. "Sebenarnya apa yang telah disembunyikan oleh dia?" Dia mulai menggumam dalam hati kecilnya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh di kedua mata Brahma seperti ada sebuah api yang ingin membakarnya. Dia mencoba untuk menepiskan pikiran buruknya. "Mungkin saja dia sedang ada masalah di pekerjaannya. "Dia berusaha untuk menepiskan pikirannya tentang sesuatu yang buruk. Ia kembali melanjutkan membuatkan secangkir teh hangat.

 Sekar selesai membuatkan secangkir teh hangat lalu dia segera menuju ke kamarnya dengan melangkahkan kedua kaki kecilnya. Dia berhenti di depan kamar sambil membawa secangkir teh di atas piring kecil. Dia mulai mengatur pernafasannya. Lalu jemari tangannya mulai meraih gagang pintu.

CKLEK! Pintu kamar Sekar mulai terbuka lebar. Dia tidak menemukan sosok Brahma dikamarnya. Namun dia mendengar suara kran shower di kamar mandi. "Mungkin dia sedang mandi. Aku taruh minumannya di sini saja deh," katanya."Aku akan menyiapkan makan malam untuk hari ini. Karena aku tahu pasti Brahma lapar sekali."

 Kedua langkah kaki Sekar Kembali keluar dari kamar. Dia segera menuju ke dapur kembali. Dia akan membuatkan makan malam untuk Brahma. Sebenarnya dia sudah membuatkan makan malam untuk Brahma yang sudah dimasukkan ke dalam lemari es. Dia hanya tinggal menghangatkan dan menyajikan makanan itu.

*

Di kamar mandi Brahma berusaha untuk menepiskan pikirannya mengenai video kiriman dari seseorang yang misterius tentang Sekar yang bersama dengan pria lain. Dia berusaha untuk berpikiran secara positif kalau lelaki itu hanyalah bertemu dengan Sekar sebatas saja. Ia tahu karakteristik Sekar yang sangat setia sekali kepada dia.

Setelah selesai ritual mandi, Brahma langsung keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang dililitkan dari pinggang hingga ke ujung lutut. Kedua langkah kakinya melangkah hingga ke pintu kamar mandi. Jemari tangannya mulai meraih pintu kamar mandi. Dia segera keluar dari kamar mandi setelah itu menutup pintunya kembali.