webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Situasi Seperti Apa

Setelah sekiranya ia selesai membicarakan masalah pengujian yang akan di mulai esok hari, Zayyan pun bersiap untuk pulang ke rumahnya karena tidak ada lagi yang perlu dilakukannya di kantor ini.

Saat ia bersiap akan pulang ke rumah, ia bertemu dengan Bunda di lantai bawah. Karena itu mereka pulang bersama sekarang. Zayyan meminta orangnya untuk mengantarkan motornya ke rumah karena ia akan pulang dengan mobil bersama bunda.

"Aku pikir bunda tidak datang ke kantor hari ini," kata Zayyan saat mereka berjalan menuju parkiran.

"Direktur tiba tiba menelpon dan memintaku untuk datang, ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani." Bunda mengedikkan bahu pelan.

"Bagaimana dengan karyawan yang kau bicarakan kemarin?" Setelah menjawab pertanyaan, giliran bunda yang bertanya pada anaknya tentang seseorang yang dibicarakannya kemarin.

Ia ingin tau apakah anaknya sudah mengurus orang itu dengan baik atau belum.