webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Menghindari Masalah

"Apa aku terlambat datang ke acara?" Zayyan langsung bertanya dengan wajah rumit dan penuh tanda tanya.

Pasalnya saat ini masih pukul 4 sore, waktu yang sama dengan waktu yang disebutkan bunda pagi tadi. Jadi ia merasa heran kenapa dirinya bisa terlambat padahal bunda sendiri yang mengatakan kalau dirinya harus datang jam segini.

"Terlambat apanya? Kamu datang tepat waktu!" Ratna mengedikkan bahu sambil meletakkan gelas piala yang ada di tangannya.

Zayyan mengedikan bahu sambil mengalihkan pandangannya ke arah Clara yang sedang menikmati minumannya.

"Lo datang jam berapa kak?" Tanya Zayyan, ia mengambil tempat duduk tepat di sebelah Dhita.

"Satu jam yang lalu," jawab Clara dengan santainya.

"Jadi kenapa pagi tadi bunda suruh gue datang jam segini kalo acaranya sudah mulai dari sebelum sebelumnya?" Zayyan menyugar rambutnya kesal.