Wajah Anjani terlihat sedikit memerah saat Zayyan mengatakan kalau dirinya hanya memperhatikan Fikri saja dalam pertandingan tadi. Entahlah, mungkin saja Anjani memang menyukai pria itu.
"Eh, enggak kok! Kan Cuma dia yang paling menonjol dalam pertandingan tadi, ya otomatis dia dong yang jadi pusat perhatiannya, iya kan Ta?" Anjani meminta pembelaan pada Dhita.
"Lah mana gue tau, menurut lo aja kali!" Dhita tertawa kecil dan ikut becandai sahabatnya itu.
"Tuh kan barusan lo bilang Fikri yang paling menonjol, padahal kan Zayyan sama Bima jago banget tadi duetnya. Sama Yuda juga tuh!" Farrel langsung menimpali.
Sepertinya Anjani salah bicara barusan, ia mengatakan kalau Fikrilah yang paling menonjol dalam pertandingan tadi, padahal semua orang tau kalau Zayyan lah yang memegang kendali pertandingan dan mungkin bisa saja dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tadi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者