webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Cuek seorang Zayyan

Seperti biasa Dhita pergi ke kantin bersama dengan teman temannya setelah bel istirahat berbunyi, mereka mengambil tempat duduk yang biasanya mereka duduki di dekat warung yang ada di kantin.

Itu adalah meja paling sentral untuk di duduki karena cukup dekat dengan warung ibu kantin, jika mereka ingin mengambil makanan tidak perlu pergi jauh jauh dan melewati begitu banyak meja di depannya.

Dhita sudah menunggu Zayyan sejak tadi namun ternyata saat Zayyan datang ia malah tidak mengambil tempat duduk di sebelah Dhita. Sama seperti hari sebelumnya, Zayyan gabung dengan teman teman cowok yang duduk di meja panjang yang ada di sudut kantin.

Dhita sedikit heran dengan sikap Zayyan karena biasanya anak itu pasti akan duduk di dekatnya saat mereka sedang berada di kantin, tapi dua hari ini ia sama sekali tidak melakukan itu.