webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Chapter 414

Perhatian Dhita memang teralihkan sedikit, tapi ia tidak lupa dengan pertanyaan yang ia berikan sebelumnya.

"Yey! Dapet satu permen, siapa lagi yang mau hayooo?" Bima mengantarkan permen itu pada anak laki laki menggemaskan itu, kemudian ia kembali menawarkan permen ditangannya.

Sebenarnya ia harus meminta izin dari kepala sekolah terlebih dahulu sebelum mengatakannya pada mereka, makanya tadi saat mereka mengusulkan ia tidak berani untuk langsung mengizinkannya.

Tapi yaudah lah biarin aja masalah anak cowok juga, mending kita liat turnamen aja!" ajak Anjani, namun saat ia dan Dina melangkah Dhita masih berdiri diam di samping pintu ruang guru.

Masuk ke dalam ke dalam kamarnya, Zayyan menghempaskan tubuhnya yang udah kehabisan energi ini ke kasur empuknya, tidak butuh waktu lama untuknya agar bisa tertidur lelap.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者