webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Chapter 393

Chapter 393

"Udah nanti gue siapin berkas berkasnya, besok gue kasih ke lo ya Ma?" Ujar Zayyan pada Rahma.

Ia sudah begitu menantikan untuk bisa bertanding di dalam sebuah turnamen, jadi Zayyan tidak boleh menyia nyiakan kesempatan yang ia miliki.

Tanpa persetujuan dari Dhita, Zayyan langsung mengkonfirmasi pada Rahma kalau dirinya siap untuk mengikuti turnamen itu dan besok ia akan mengirimkan berkas yang di perlukan untuk pendaftaran.

"Lo serius kan Za?" Rahma masih ragu ragu mengingat Zayyan yang baru aja sembuh dari cedera.

"Iya beneran dong," dengan santainya Zayyan menjawab, ia sebenarnya juga menunggu respon dari Dhita.

Tapi sepertinya, setelah penjelasan yang di berikan oleh Zayyan dan teman temannya tadi Dhita menjadi lebih tenang dan tidak lagi begitu mengkhawatirkan Zayyan dan kakinya yang bisa saja cedera.

"Yaudah kalau gitu besok gue tunggu ya, jangan ngaret lo, kasian adik adik yang ngurus pendaftaran nanti!" tambah Rahma dengan helaan nafasnya.