webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Chapter 359

Saat ini Dhita sedang duduk menikmati bintang malam di teras rumahnya, duduk di ayunan dan berayun menikmati udara malam.

Ia mengingat kembali tentang bagaimana percakapan antara dirinya dan Zayyan terjadi siang tadi, di mana mereka berdua saling mengakui satu sama lain untuk kedua kalinya dalam hubungan ini.

Sebelum ini, mereka sudah pernah saling mengakui perasaan satu sama lain di ruang osis setelah sedikit kesalah pahaman yang terjadi antara dirinya dan Zayyan karena neneknya Gilang.

Dan siang tadi mereka mengulanginya setelah percakapan singkat yang di teruskan kedalam pertanyaan yang penuh dengan lika liku perasaan.

Sekarang Dhita mulai memikirkan, apakah Zayyab benar benar berkata jujur siang tadi? Atau apakah Zayyan hanya menceritakan itu karena ia sedang bicara pada dirinya, dan itu sebenarnya hanyalah tipu dayanya saja.