webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Chapter 346

Chapter 346

Pelayan itu mengatakan dengan berat hati, karena bagaimanapun sebagai karyawan dari sebuah restoran mereka harusnya bisa menerima semua tamu.

Namun karena kebetulan meja yang di inginkan pelanggan sedang kosong saat ini, dengan berat hati mereka harus menyampaikan kalau meja yang di kinta tidaklah tersedia.

Di samping itu, Zayyan langsung menatap ke arah Dhita setelah pelayan restoran di bagian resepsionis itu memberitahukan kalau tidak ada meja untuk dua orang malam ini.

"Yauda gak apa, kita cari tempat lain aja Za!" bisik Dhita pelan sambil memberikan senyum hangat.

Ia pikir Zayyan merasa tidak enakan padanya karena tidak bisa membawa dirinya makan di tempat yang sudah ia rekomendasikan sejak awal.

Tapi, alih alih pergi dari sana, Zayyan malah kembali bertanya pada resepsionisnya, namun sebelum bertanya ia membuka maskernya terlebih dahulu.

"Kalau gitu kita pesan privat room aja mbak, ada kan?" Zayyan bertanya dengan sopan.