webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Chapter 344

Chapter 344

Setelah menunggu sekitar tiga puluh sampai enam puluh menit, akhirnya Zayan menyelesaikan kerjaannya yang menumpuk itu dan bisa mengalihkan perhatiannya sepenuhnya pada pacarnya yang tiba tiba sekali datang ke kantornya ini.

"Mau gue bawa keliling? Atau mau cari makan di luar?" Tanya Zayyan saat ia mengambil tempat duduk tepat di sebelah Dhita.

Dhita menyandarkan dirinya ke bahu Zayyan, "terserah sih, gue gabut aja di rumah makanya datang ke sini!" Ucap Dhita sambil bersandar pada bahu Zayyan.

"Yauda yuk kita cari makan di luar, gue laper nih!" kata Zayyan sambil mengelus pelan bahu Dhita dalam rangkulannya.

Karena itu mereka pun keluar dari ruangan dan langsung menuju lift, namun karena kebetulan lift sedang di pakai mereka harus menunggu beberapa saat.

Dan saat menunggu itu, sebenarnya tidak hanya Zayyan dan Dhita yang berada di sana melainkan ada beberapa karyawan lain yang juga berdiri untuk menunggu lift.