webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Belanja Ke Pasar

Malam ini ketiga cewek itu tidur bareng di kamar tamu sedangkan bu Hanum tidur di kamar milik Surya.

Awalnya Dhita dan yang lainnya memilih kamar itu tapi setelah tau kalau itu milik pria aneh yang menegur mereka tadi mereka meminta tukaran sama ibu Hanum.

Zayyan, Gilang dan Bima pun beristirahat dengan nyaman di dalam kamar mereka, karena bu Hanum melarang mereka untuk keluar kamar mereka tidur cepat malam ini.

Pagi harinya bu Hanum sudah membangunkan mereka pagi pagi sekali, bahkan langit belum sepenuhnya biru tapi mereka sudah di bangunkan.

Dengan wajah sembab baru bangun tidur mereka semua keluar dari kamar dan berkumpul di ruang tengah.

"Udah pada sadar apa belum sih kalian?" bu Hanum bertanya sambil menautkan alis dan sedikit tersenyum. Anak sekolah kok begini sih? padahal kalau mereka sekolah seharusnya bangun lebih awal daripada saat ini.

Tapi lihat wajah wajah itu, semuanya tampak seperti ingin tidur lagi! hanya Dhita yang segar dan tidak mengantuk.