webnovel

Segel Cinta Zayyan

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

worldside_11 · 青春言情
分數不夠
426 Chs

Apa Ini Benar Benar Tuan Dav?

Zayyan menelpon Citra dan langsung menyapanya tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu, karena Zayyan tau kalau Citra tidak mungkin memiliki nomor hpnya di ponselnya.

Makanya ia langsung menyapa Citra dengan menyebutkan namanya. Secara natural, saat ada orang yang tidak di kenal menelpon dan menyebut nama seperti yang Zayyan lakukan, maka orang itu pasti akan bingung karena nomor yang tidak dikenal itu memanggil namanya.

Dan benar saja, Citra memberikan respon sesuai yang di prediksikan oleh Zayyan. Citra terdwngar bingung karena barusan Zayyan menyebut namanya, dnegan begitu Dhita pasti akan lebih yakin kalau mereka tidak merencanakan ini sebelumnya.

Bagaimana mungkin bisa merencanakannya kalau mereka sendiri tidak pernah bicara dari jarak jauh dengan telepon? Bahkan mereka tidak asaling menyimpan nomornya.