'Tenanglah...jangan takut...jangan takut. Cepatlah pergi...jangan hiraukan aku, aku akan baik-baik saja. Cepat pergi...!!!'
Aku seperti berada dalam sebuah labirin panjang tak berarah...kemana kakiku melangkah hanya nampak bangunan-bangunan tua dan besar. Dalam pandangan mataku, yang dapat aku lihat hanyalah sebuah cahaya kecil dari sela-sela pepohonan besar. Namun...aku masih tidak mampu menemukan jalan keluar dari teka-teki ini...
"Aahhh...heeeehh..."
Ternyata...mimpi buruk lagi, kenapa aku merasa ada seseorang yang berusaha mencegahku??
Seperti nyata...
"Sedang apa kamu berdiri di sini??"
"Ya Tuhan...kamu mengagetkanku" terbelalak.
"Aku tadi terbangun karena mimpi buruk...aku merasa seperti dalam kesulitan. Aku bersama seseorang namun entah siapa...aku tidak melihat wajahnya."sahutku lagi.
"Sepertinya kamu tidak dapat tidur...bagaimana kalau kita minum-minum??"tanya Ji Hee.
"Tidak...aku sedang tidak ingin, aku akan pergi tidur."
"Lain kali jika ingin mengajakku minum tunggu waktu yang tepat. Kali ini aku sedang tidak berminat sama sekali. Jadi...kamu bisa minum sendiri..."
"Hei...yaa...aku belum selesai bicara denganmu...yaa...Huang Soodam!!!"sambil berteriak.
"Sudahlah....aku masih mengantuk. Jangan ganggu aku . Hoaammhhh..."
Aku berjalan mendekati ranjang dan membenamkan diriku di sana. Berat...dan lelah...aku hanya merasakan dadaku sesak dan tak beraturan. Mungkin aku buruh istirahat sejenak dari pelarianku ini.
***
Kring...kring...
"Ahhh...iya tentu saja,aku akan menyampaikan pesan anda. Iya...baiklah."sambil menutup telepon.
"Ada pesan untukmu...katanya mereka bilang kamu harus datang ke kantor perpajakan. Mereka bilang ada dokumen yang harus kamu lihat."Ji Hee menambahkan.
"Ohh..."aku hanya menjawab dengan datar.
"Permisi...Maaf apakah anda yang tadi memghubungi saya lewat telepon? Sepertinya ada hal penting."sahutku.
"Bisakah anda melihat dokumen ini...kami memerlukan tanda tangan anda. Ini berkaitan dengan hutang orang tua anda, kami rasa tagihannya sudah melewati batas waktu yang kami berikan. Bagaimana anda akan membayar sisanya?"
"Bisakah anda memberi saya waktu...saya sedang bekerja dan saya usahakan untuk membayar sisanya. Tapi...berikan saya sedikit waktu lagi, saya mohon..."
"Kami sudah memberi banyak waktu...setidaknya hingga 2 bulan ke depan anda harus membayar tagihan. Setidaknya setengah dari jumlah yang tertera di sini."sambil menunjuk ke arah dokumen.
______Hutang tersisa_____2.000.000 won_______
Bola mataku menatap lembaran dokumen itu, kuhela nafas menahan tangis. Hutang yang telah lama aku tanggung ini...benar-benar...membuatku tak mampu berbuat banyak. Aku tak mengira selama hidupku harus membayar hutang...
Mengguyur jalanan Seoul siang itu...seakan mengerti sedikit namun pasti...aku berjalan melewati dinginnya hujan. Dengan rasa gundah menderaku... aku hanya mampu berharap semoga ada celah untukku menjalani hidup yang tenang.
"Soodam...!! Kamu terlambat lagi...! Sudah aku bilang untuk datang tepat waktu...sekarang masih saja terlambat."bentak seseorang padaku.
"Mm...maaf. Hari ini saya lupa memberi kabar, saya..."
"Apa...apa...setiap hari kerjaannya hanya melamun dan terlambat datang. Memangnya ini toko ayahmu?? Seenaknya datang dan pergi tanpa memperhatikan waktu...kamu ingin dipecat ya??!!"
Menunduk...ku tahan semua amarah hatiku, aku menahan semua makian itu, demi apa...demi semua harapan mereka! Namun...semua belum juga selesai. Lalu sampai kapan?? sampai kapan aku harus terus menahannya...
Mataku berkaca-kaca...buliran air mulai membasahi pipi...dalam hujan.
"Cepat ganti bajumu yang basah itu!! Jangan sampai pelanggan melihatnya...cepat sana kembali bekerja. Dasar...tolol!!"
Gajiku bulan ini dan bulan kemarin hanya sisa beberapa ribu won saja...itu juga harus aku potong untuk membayar uang sewa kamar. Lalu...bagaimana caraku membayar hutang-hutang yang ditinggalkan orang tuaku??
"Minta satu pak rokoknya..."
"Heiii...nona!! Kamu tuli ya??"pelanggan mengagetkanku yang tengah melamun.
"Hhh...oh iya maaf. Ini...silahkan, semuanya 4500 won."
"Kalau sakit lebih baik pulang saja...jangan bekerja."seorang pegawai lainnya menyapaku.
"Ahh...bukan...saya tidak apa-apa. Saya baik-baik saja."sambil menata sesuatu di etalase.
"Aku perhatikan sepertinya sedang ada masalah...jangan kamu masukkan hati perkataan orang itu. Tapi...benarkah kamu tidak sakit?? Sepertinya wajahmu sedikit pucat..."
"Aku pulang...."
Kemana Ji Hee?? Sepi sekali di rumah...
Ini...apa ini?? Sepertinya aku pernah melihat foto ini sebelumnya...tapi dimana??
Tit...tit...tit...
Ceklek
"Ohh...kamu sudah pulang Soodam...aku hari ini ada tambahan jam kerja, jadi sedikit terlambat pulang."
"Kenapa wajahmu seperti itu??"sambil menatapku.
"Ini..."
"Kenapa ada foto seperti ini??"sambil memegang foto.
Terhenyak menatap gambar...debaran jantungku terhenti sejenak. Dingin...sunyi...hanya nampak semua itu. Berusaha menahan buliran air mata...namun semua sia-sia. Foto yang selama ini aku lupakan, kembali membangkitkan kenangan pahit itu.
Kenapa...
Kenapa...aku harus melihat ini lagi, ini...bukan sesuatu yang ingin aku lihat...
***
"Ji Hee...berapa kali aku bilang untuk mencuci piring yang habis kamu pakai. Selalu saja...dasar!"
"Hehehe...aku terlalu lelah semalam, jadi aku tidak mencucinya. Maaf ya...nona muda Huang."
"Memangnya apa yang kamu lakukan sampai tidak sempat mencuci piring bekas makanmu."
"Sudahlah...aku juga yang mencuci piring kotormu. Ingat...hari ini giliranmu yang belanja bulanan."
"Iya...iya...hoaammhh...aku mengerti. Cerewet sekali sih..."sambil menguap dan merebahkan diri kembali diatas ranjang.
"Aku berangkat dulu...nanti aku akan langsung ke toko, aku tidak ingin terlambat lagi seperti kemarin."
"Selamat pagi...selamat datang. Hari ini kami sedang ada promosi beli 2 gratis 1 untuk setiap pembelian produk kami. Silahkan berbelanja..."sambil memegang sebuah produk makanan kaleng.
"Wahh...aku mau nona...aku beli 2..."pembeli 1.
"Hhh...iya silahkan. Terimakasih...silahkan berbelanja lagi besok. "
"Sampai kapan promonya ini?? Saya ingin membeli tapi tidak sekarang."pembeli 2.
"Maafkan kami...untuk promonya hanya berlaku 3 hari saja, jadi lebih baik anda berbelanja sekarang daripada kehabisan. Silahkan dipilih..."
"Nona...saya akan membeli 2...tapi minta gratis nya nomer hp nona bagaimana??"pembeli 3.
"Maaf...tuan, jika anda ingin membeli produk kami maka silahkan memilih. Namun jika tidak...saya mohon untuk bersikap sopan. Toko ini diawasi dengan CCTV...jadi saya harap anda bersikap sopan."
"Tidak cantik juga masih saja jual mahal...dasar... SPG sombong!! Produk seperti ini saja...pasti gak bakalan ada yang mau.!!"
Sabar...sabar...Soodam...sabarkan hatimu. Ingat...kamu hanya ingin bekerja dengan baik dan mencari nafkah. Jangan pedulikan mereka yang berusaha untuk membuatmu patah semangat. Ingat...bahwa kamu tidak menghidupi mereka...dan mereka juga tidak menghidupi kamu.
Dert...dert...dert...
'Tagihan kartu kredit anda sudah melewati jatuh tempo dan batas limit bulanan. Silahkan bayarkan tagihan kartu kredit anda sekarang juga.'
Lagi-lagi...tetap sama, sampai kapan aku harus banting tulang untuk melunasi hutang ini. Aku benar-benar telah bekerja keras, namun...tak sampai setengahnya aku baru bisa membayar. Uangku sekarang masih kurang setengah nya lagi...
Darimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu singkat...
Ya Tuhan...aku masih harus bekerja paruh waktu. Bisakah aku menemukan jalan keluar dari labirin ini??
Continue
Thank's for reading
*****