webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

98. A Choice

Satu pernyataan dokter itu, membuat Fauzan tersentak. Artinya Fauzan harus menghentikan pertandingan ini sekarang juga. Berkenaan dengan cidera yang mengenainya saat ini.

"Maaf, dokter. Jika saya tetap ingin melanjutkan pertandingan ini bagaimana?" tanya Fauzan begitu saja.

"Cidera di lututmu sedikit lumayan parah. Jika kamu memaksa untuk tetap ikut, maka akan menjadikannya sangat sakit," jelas dokter.

Fauzan masih diam mendengarkannya. Ia nampak berpikir. Menghentikan pertandingan turnamen ini adalah pilihan yang sangat sulit baginya. Fauzan selama ini berjuang keras untuk mengikuti pertandingan ini. Ini adalah impiannya. Di dalam sini juga, merupakan impian ayahnya.

Untuk mengikuti pertandingan ini, ia banyak sekali melewati rintangan. Masalah dana yang membuatnya terus tak kenal lelah mencari donatur yang tepat. Hingga saat ia masih bertahan karena harus menjalani sidang di pengadilan. Juga, dia yang terus menerus latihan dengan keras selama ini.