webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

91. Fauzan and Mr. Gunawan

Fauzan mematikan mesin motornya begitu sampai di suatu tempat. Ia bersama dengan Nadia yang ada di belakang. Saat mesi motor sudah mati dan motkr sudah terparkir rapi, mereka berdua turun dari motor Fauzan.

"Apa kamu yakin dengan ini?" tanya Fauzan pada Nadia.

"Sangat yakin," jawab Nadia dengan mantap. Fauzan masih menatap ragu Nadia. Tapi, karena sekali lagi Nadia mengingatkannya, maka akhirnya ia setuju juga.

"Kalau kamu sudah bilang begitu, baiklah," jawab Fauzan.

Nadia menggandeng tangan Fauzan. Dengan tersenyum mantap, ia memberi isyarat pada Fauzan untuk meyakinkannya. Fauzan akhirnya percaya juga dengan Nadia.

Mereka lalu masuk ke sebuah gedung berwarna putih. Gedung itu familiar dengan orang sakit dan bau obat. Tentu saja itu adalah rumah sakit.

Fauzan dan Nadia bertujuan ke rumah sakit untuk menjenguk Syifa. Putri pak Gunawan Kano. Sekalian ingin mengucapkan terima kasih pada pak Gunawan yang sejauh ini sangat membantu dalam turnamen judo Fauzan nanti.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者