webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

73. Your Heart is Mine

Nadia dan Fauzan duduk berdampingan. Mereka duduk di bangku panjang di dalam gedung tersebut. Seperti biasanya yang sering mereka lakukan.

Mereka berdua berpegangan tangan. Nadia menaruh tangan Fauzan di atas tangannya yang ada di pangkuannya. Setelah melakukan ciuman pertama mereka, mereka hanya terus terdiam berdua.

Nadia lalu menempelkan tangan Fauzan yang masih terbalut perban itu di pipinya. Kemudian, ia memejamkan matanya, sekali lagi merasakan kehangatan dari sana. Fauzan hanya memperhatikannya.

"Apa kamu hanya akan terus diam?" tanya Fauzan tiba-tiba.

Nadia lalu membuka kedua matanya. Kue menoleh ke arah Fauzan. Kemudian, ia menjauhkan tanga Fauzan ke arah pangkuannya lagi.

"Katakanlah sesuatu," ujar Fauzan lagi.

"Maaf dan terima kasih," ujar Nadia pada Fauzan. Fauzan tersenyum tipis melihat Nadia.

"Apa maksudnya itu?" tanya Fauzan lagi.

"Maaf, sudah banyak sekali membuatmu susah. Terima kasih, sudah muncul di kehidupanku sampai aku mengenalmu," lanjut Nadia.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者