webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

397. Confusing (up)

Nadia duduk di atas ranjangnya. Ia juga menghadap ke laptop yang ada di atas mejanya yang terhubung dengan ranjangnya itu. Nadia sedang memeriksa data yang akan ia laporkan pada atasannya besok pagi.

Nadia melihat-lihat data yang ada di laptopnya. Di sana, ia melihat dan memeriksa ada data dari Erick. Erick pernah memberikan data untuknya beberapa hari yang lalu. Saat ia terburu-buru dijemput Fauzan.

Tiba-tiba saja, tangannya yang ada di keyboard laptop terhenti. Ia teringat soal masalahnya dengan Fauzan berkaitan dengan Erick. Nadia kemudian justru mengkerutkan keningnya.

Kenapa ia mendadak memikirkan soal Erick? Apa mungkin karena data yang ia periksa itu baru saja dikasih oleh Erick? Padahal, setengah detik yang lalu, ia masih bisa berkonsentrasi.

Nadia menghela nafas panjangnya. Ia menjauhkan jari-jarinya yang tadinya menempel di keyboard laptopnya. Ia kemudian melihat ke arah ponselnya yang ditaruh di dekat laptopnya itu.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者