Nadia dan temannya itu, sampai di ruang makan tempat para karyawan berada. Mereka memasuki rumah karyawan itu. Masih nampak sepi.
"Apa ini? Aku pikir kita terlambat. Tapi, ternyata masih sangat sepi sekali," kata teman Nadia itu.
"Mungkin semuanya masih pada lembur, mbak," kata Nadia menanggapi ungkapan temannya tersebut.
"Ya, mungkin memang iya ya?" jawab temannya lagi. "Jadi, artinya apa?" tanya temannya lagi.
"Hm? Apa?" Nadia malah balik bertanya.
"Nadia, apa kamu sepolos ini?" tanya temannya lagi.
"Artinya, apa kita bisa memilih bangku dengan sesuka hati?" tanya Nadia yang berusaha untuk memastikan.
"Ck...ck...ck..." Temannya itu menggerak-gerakkan telunjuknya untuk memberitahu Nadia jika jawabannya salah. "Artinya, kita bisa memilih lauk dengan sepuasnya," kata teman perempuannya itu lagi.
Teman Nadia itu sembari menggandeng tangan Nadia dan menuju ke tempat kotak nasi yang masih berjejer penuh. Nadia hanya tersenyum dengan tingkahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者