webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

335. What Mika Know?

Tok...tok...tok...

Suara pintu diketuk dari luar kamar Nadia. Mika mengetuk pintu Nadia dengan pelan. Tidak begitu keras seperti biasanya.

Dari tadi, Mika hanya melihat pintu Nadia yang tertutup. Nadia tadi hanya ada di dalam kamar. Bahkan dari kemarin sore.

Mika ingin berbicara sedikit dengan Nadia. Ada sesuatu yang ingin Mika sampaikan. Berhubungan dengan percakapannya dengan Fauzan waktu itu.

Ceklek.

Nadia membuka pintu kamarnya dari dalam. Begitu membuka pintunya, ia melihat Mika yang berdiri di depannya. Mika tersenyum ke arah Nadia.

Sedangkan Nadia, membalas senyuman Mika dengan malas. Ia menyunggingkan satu senyumannya pada Mika yang seolah terpaksa. Mika bisa merasakannya jika Nadia sedang memaksakan senyumnya.

"Ada apa kamu mengetuk pintu pagi-pagi begini, Mik?" tanya Nadia.

"Pagi?" ulang Mika dengan nada heran. "Nad. Maaf ya, ini sudah siang. Ini sudah hampir setengah sebelas, lho!" seru Mika pada Nadia.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者