webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

199. Restless Fauzan

"Apa kamu tahu orang yang bernama Oky? Dia sangat tidak ramah. Dan juga, bercandanya sangat tidak menarik. Menyinggung hati," kata Sherly.

Fauzan hanya diam mendengarkan kalimat Sherly itu. Seolah tidak menghiraukan apa yang dibicarakan oleh Sherly. Bahkan, seolah ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Sherly padanya.

Sedangkan Sherly, terus saja bercerita. Mengenai teman kantor barunya, mengenai pekerjaan barunya. Mengenai suasana pekerjaan mereka yang sama-sama baru.

"Sher!" potong Fauzan menghentikan kalimatnya Sherly saat berbicara. Sherly menoleh ke arah Fauzan.

"Ada apa?" Anya Sherly. Seolah tanpa dosa bettanya seperti itu.

"Lihatlah! Motormu sama sekali tidak diperbaiki," kata Fauzan.

Fauzan menunjuk ke arah dalam bengkel. Ia melihat motor Sherly dengan kode matanya. Kemudian, ia melihat ke arah tukang bengkel yang dari tadi sama sekali tidak menyentuh motor Sherly.

"Entahlah? Aku pikir karena mungkin mereka masih sibuk saja," ujar Sherly.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者