"Maafkan aku," ucap Nadia pelan. Suaranya terdengar bergetar. Fauzan masih hanya diam. Ia masih merasakan begitu mendadakmya pelukan Nadia itu.
Nadia kemudian melepaskan pelukannya dari Fauzan. Fauzan memperhatikannya. Nadia juga melihatnya. Mereka saling tatap dan pandangan mereka saling sendu.
Nadia memperhatikan wajah Fauzan. Ia dengan sadar memegang pipi Fauzan. Fauzan semakin tercekat merasakannya. Astaga! Pipi Fauzan sangat dingin.
Nadia melihat Fauzan dengan wajah ekspresi yang cemas. Ia kemudian melepas kedua tangannya dari pipi Fauzan. Nadia lalu segera memukul dada Fauzan dengan kencangnya.
"Au!" ujar Fauzan begitu Nadia memukulnya. Ia juga tidak menyangka dengan sikap Nadia yang ini.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu ada di depan kos?!" kata Nadia dengan setengah berseru menandakan kalau dia sedikit marah karena sangat mencemaskan Fauzan. Fauzan hanya diam dan heran melihat Nadia.
"Jadi, sejak kapan kamu ada di sini? Semalam ini?" tanya Nadia lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者