webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

115. Proposal Seminar

Nadia memakai baju kemeja putih rapi, dengan rok hitam. Ia berada di dalam sebuah ruangan yang dipinjamnya dari administrasi akademik di dalam fakultasnya. Ia juga sudah duduk berhadapan di depan laptopnya.

Hari ini adalah hari penting baginya. Pakaian formal, dengan warna yang familiar. Tentu saja, Nadia akan melakukan presentasi proposal skripsinya. Ia begitu antusias dan tidak sabar untuk melakukannya.

Ceklek.

Pintu ruangan Nadia, yang tadinya tetutup, terbuka dari arah luar. Ada orang yang membukanya dari luar. Nadia melihat, siapa yang akan masuk ke dalam ruangannya.

Ada Fauzan yang datang, dengan membawa kardus berisi air mineral ke dalam ruangan Nadia. Nadia tersenyum melihatnya. Ia lalu berdiri dari duduknya. Dan ia berjalan menyambut Fauzan dengan mendekat. Fauzan menaruh kardus air mineralnya di bawah lantai di dekat pintu masuk.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者