Part 212. Sebuah Pertanda

Amey mengangguk menyetujui. Dia tak memahami perasaan orang lain dan terlebih itu adalah keluarganya, yang tak suka dengan kekasih Arkan. Bahkan dia saja tahu, jika dibalik wajahnya yang cenderung datar tersebut tersimpan kebaikan yang luar biasa.

"Aku mengerti." Katanya setelahnya. Dan melanjutkan makannya. Amey tahu jika dia akan menikmati kehidupannya yang sekarang bersama dengan kakaknya. Dia akan menikmati kebebasan yang diinginkannya selama ini. Meskipun dia juga paham jika tak sepenuh nya kebebasan itu akan diberikan Arkan untuknya, setidaknya lelaki itu tidak otoriter. Itu adalah pemahaman yang dia ada di kepalanya.

---

Arkan berjalan ke dalam lobi fakultas ketika Davie juga baru saja keluar dari mobilnya. Melihat itu, membuat Arkan menunggu sesaat sampai Davie tiba di depannya. "Gue tahu keadaan lo baik-baik aja. Tapi gue pengen tahu gimana si kecil imut yang ganteng itu sekarang?"