Zara terhuyung ke belakang. Jika saja ia tak bisa mengendalikan tubuhnya, mungkin ia sudah terjerembab ke lantai dapur rumah Zayn.
"Kenapa lo di sini, sialan! Yang pantes dateng ke sini itu gue!" Citra menatap Zara penuh nyalang.
Zara menghela napas lelah, "Kak ... please, jangan berdebat di sini. Nggak enak kalau di dengar Keluarganya Kak Zayn," ujarnya memeringati.
Citra mendengus, mengepalkan tangannya kuat dan segera berbalik, melangkah pergi dari sana. Zara menghela napasnya berat dan hendak mengikuti langkah Citra jika saja tak ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya.
Ia menoleh, menatap orang di belakangnya kaget, "Kak Rayn, ada apa?" tanyanya bingung.
Rayn menghela napas berat, "Jangan lemah. Citra nggak sekuat lo."
Setelahnya lelaki itu melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Zara dan segera pergi dari sana. Tak mau memikirkan perkataan Rayn, Zara memilih untuk berjalan menuju kamar Zayn.
Ya, semua orang berkumpul di sana untuk
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者