"Zara, bisa nggak sih lo jangan sakitin diri lo sendiri dengan itu? Lo udah tahu hasilnya, Ra. Suara Agra terdengar tatkala tarikan lelaki itu di tangannya terlepas.
Zara menunduk dalam, diam dengan air matanya sudah mengalir deras membasahi pipinya. Agra menghela napasnya dengan penuh berat. ia memilih untuk mendudukkan diri di kursi taman belakang.
Zara sendiri masih berdiri terpaku di tempatnya. Gadis itu masih menikmati air matanya yang mengalir deras. Beberapa kali Zara mengusapnya pelan sembari menahan isakannya agar tak terdengar.
"Duduk, Ra." Agra menatap Zara, memintanya untuk duduk di sebelahnya.
Zara manut, gadis itu mendudukkan diri di sebelah Agra. Ia masih menangis dalam diamnya. Menahan mati-matian agar isakannya tak akan keluar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者