Katanya, Zayn akan menjemputnya hari ini. Ia mengajaknya untuk berangkat sekolah bersama. Lelaki itu menghubunginya lewat telepon rumah malam-malam. Ia sudah tahu kalau ponsel Zara rusak, kemarin Zara menceritakannya. Untung saja, ia yang mengangkat. Bukan yang lainnya. Apalagi kalau Citra? Bisa habis dirinya.
"Aih, aku udah rapi belum ya?" Zara beberapa kali mengecek tampilannya dari atas sampai bawah.
Gadis itu lantas mengerucutkan bibirnya, "Gimana ya caranya biar cantik?" gumamnya.
Tangan kanan Zara terangkat, ia menyentuh beberapa jerawat di wajahnya. Gadis itu menghela napas, lantas berbalik dan mengambil tas. Tak akan habisnya jika ia mengurusi wajahnya.
Zara keluar, berjalan menuju pintu rumahnya. Namun, langkahnya harus terhenti tatkala sebuah keluarga hangat itu sedang duduk di sana. Di meja makan dengan canda tawa mereka.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者