Dua cowok dengan satu cewek yang berjalan di tengah menjadi pusat perhatian pagi ini. Mereka baru saja turun di parkiran, belum sampai masuk sekolah tapi berbagai tatapan sudah tertuju pada
ketiganya.
Kayla, cewek itu berdecak malas. Ia memang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, tapi lebih suka jika karena di pandang sebagai Osis. Bukan karena dirinya berjalan di antara pentolan sekolah
ini.
"Gue duluan deh-" Belum sempat Kayla melangkah mendahului, lengan Rayan sudah menariknya. "Bareng gue."
Mendengar nada yang tidak biasa tentu membuat Kayla menurut. Helaan nafas keluar dari bibirnya. Rupanya Rayan belum melupakan kejadian kemarin, dari nada bicaranya saja sudah berbeda.
Sedangkan di samping kiri Kayla, Bayu berjalan dengan wajah datar khasnya. Kali ini yang datar tidak hanya Bayu, tapi Rayan juga. Syukurlah setidaknya sifat Rayan saat di sekolah tidak berubah, pikir Bayu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者