Kata-kata si kecil Qianyi membuat semua orang yang berada di sana terkejut. Jelas, tidak ada yang mengira bahwa anak sekecil itu ternyata dapat memahami logika yang tidak sesuai dengan umurnya.
"Nak, kamu terlalu pandai." Ye Yan yang bereaksi duluan, dia memeluk si kecil Qianyi lalu menciumnya dengan kuat, "Tidak sia-sia kamu menjadi anakku."
"Hihi, itu tentu saja. Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya." Si kecil Qianyi memiringkan kepala mungilnya dengan bangga.
"Kamu bahkan sudah bisa mengatakan peribahasa. Siapa yang mengajarimu?" Lan Qianyu sangat terkejut.
"Kakek buyut." Si kecil Qianyi menunjuk Tuan Besar Ye.
Tuan Besar Ye menatap si kecil Qianyi dengan wajah tersenyum, matanya penuh kebanggaan.
...
Sarapan pagi ini dilalui dalam suasana yang hangat dan ceria. Si kecil Qianyi adalah sumber kegembiraan keluarga ini. Bersamanya, suasana selalu dapat menjadi jauh lebih ceria.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者