Satu minggu sejak aktif sekolah, Iqbaal rasanya tak pernah habis berkegiatan. Dirinya selalu sibuk, dan tentunya produktif meski terlihat santai. Prinsipnya selalu slow but sure. Kata Iqbaal, itu cara terbaiknya memenangkan pertandingan.
Pertandingan apapun itu, termasuk pada pertandingan yang tengah dihadapinya sampai dua minggu ke depan; pemilihan Ketua OSIS. Tak ayal jika belakangan Ia sering berdiskusi sana-sini, baik dengan partner alias calon wakilnya, senior, atau Haikal dan Adri. Pikiran strategisnya sendiri dirasa tak cukup, Ia harus terus belajar dan menampung saran.
Tapi tentu Iqbaal membatasi diri dalam pengaturan waktunya. Ia tak ingin terbuai dengan satu aktivitas teramat intensif hingga melupakan hal lain yang tak kalah penting. SP misalkan, karena Ia juga punya program kerja yang harus mulai dijalankan di 'sekolah kedua' nya itu.
"Pulang, Va?" sapa Iqbaal pada Silva, Calon Wakil Ketua pasangannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者