webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · 青春言情
分數不夠
268 Chs

Keluar dari Agnostik

Bagaikan keajaiban dunia ke sekian, Leon sudah bangun tidur sebelum jam delapan pagi, di hari liburannya sebagai mahasiswa sibuk. Mama dan Papanya sampai terkejut sok dramatis di meja makan mendapati anaknya yang keluar kamar dengan handuk melingkar di kepala usai mandi. Pasalnya jangankan untuk mandi pagi, Leon bisa ikut sarapan pagi saja sudah aneh rasanya.

"Kesurupan hantu rajin ya, Kak?" celetuk Jordy, adik laki-laki Leon yang sama langganannya dengan sang Kakak soal roasting meroasting.

"Rajin salah, males salah, Leon emang selalu salah."

"Memang," timpal Papanya santai sembari menyantap nasi goreng. Leon hanya mengangkat sebelah bibirnya julid, "Papa kok sarapannya nasi goreng aja sih? Katanya takut kolesterol."

"Emang nasi goreng banyak kolesterolnya, Kak?"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者