webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Terpencil

Sesampainya di dekat Aldi, Ely langsung masuk ke dalam kendaraan sementara dua ekor macan tutul salju di depan sana mengaum-ngaum semakin kencang. Ely membekap telinganya sendiri dengan lelehan air mata yang menganak sungai.

"Maafkan aku," ratap Ely tersendat-sendat. "Caca, Cici… maafkan aku…"

Aldi masih menatap kedua macan tutul salju yang mengaum sedih di tepian aliran sungai dangkal seolah keduanya sedang mengucapkan salam perpisahan. Setelah itu, Aldi masuk ke dalam kendaraannya, menyalakan mesin, dan bersiap-siap untuk meninggalkan kawasan tersebut.

"Kau yakin?" tanya Aldi sebelum benar-benar menjalankan kendaraannya pada Ely.

Ely tidak menjawab pertanyaan itu, ia justru menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut yang bertekuk ke atas.

Sesaat Aldi kembali memandang ke arah di mana beradanya dua ekor kucing besar itu, menghela napas dalam-dalam, sebelum akhirnya membawa kendaraannya menjauh dan semakin menjauh ke arah selatan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者